- Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara ihwal polemik proyek pembangunan Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Luhut mengungkapkan, terjadinya kisruh di Pulau Rempang lantaran pendekatan yang salah.
Luhut bercerita, saat menangani pembebasan tanah di Pulau Rempang, sama sekali tak pernah ada konflik maupun timbul masalah sedikit pun.
Baca Juga: Nilai Ambang Batas Lolos CPNS 2023 Ternyata Segini, Berikut Bocoran Materi SKD nya
"Selama saya yang menangani banyak pembebasan tanah di Pulau Rempang tidak ada masalah," ungkap Luhut kepada wartawan, dikutip Rabu 20 September 2023.
Dia menuturkan, bisa saja konflik yang timbul di Pulau Rempang karena adanya pendekatan yang salah.
"Ya Pulau Rempang itu mungkin ya sekarang lagi mau slow down. Saya pikir mungkin pendekatannya kemarin belum pas," jelasnya.
Baca Juga: 7 Proyek Raksasa Jokowi Ini Dulu Dicaci Sekarang Dipuji, Salah Satunya di Sumatera Utara
Dalam menangani masalah pembebasan tanah, kata Luhut perlu dilakukan justifikasi yang lebih mendalam.
Sebagai contoh, penduduk di Pulau Rempang harus ditanyakan ingin apa jika tanah mereka digusur.
"Rakyat itu pada umumnya mau, tidak ada masalah. Karena kalau mereka direlokasi ada yang mau dikasih rumah, dengan pekerjaan, sekolah, dan sebagainya. Ada juga yang uang atau cash saja," ujarnya.
Kendati demikian, dalam upaya pembebasan tanah tentu tidak luput dari oknum provokator.
Provokator itu bertujuan untuk mengadu domba antara pemerintah dengan rakyat yang tanahnya digusur.