bdadinfo.com

Akui Kecolongan Serangan Hamas, Komandan Militer Israel: Intelijen Buruk dan Campur Tangan Politik Penyebabnya - News

Tentara pertahanan Israel atau IDF.  (dok. FIN)

- Komandan militer Israel berpangkat kolonel mengatakan bahwa Israel memiliki informasi sebuah serangan akan terjadi, tetapi gagal memprediksi kemungkinan terburuk.

Komandan militer Israel yang saat ini masih bertugas aktif mengatakan bahwa evaluasi intelijen yang salah dan campur tangan pemerintah dalam militer menyebabkan Israel lengah terhadap serangan yang ternyata berasal dari Hamas tersebut.

"Situasi di Gaza sudah stabil sejak lama, dan kami tidak menduga akan terjadi serangan berskala besar," ujar komandan militer Israel tersebut yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir dari Middle East Eye, Rabu, 11 Oktober 2023.

Baca Juga: JTTS Gagal Tersambung sampai Aceh, Gantinya 5 Proyek Jalan Tol ini Rampung di 2023: Ada Sumatera Barat!

Kolonel tersebut mengatakan bahwa Israel sebenarnya memiliki informasi bahwa Hamas dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengannya sedang melakukan persiapan untuk melakukan serangan.

"Informasi ini dievaluasi dengan tidak benar. Secara khusus, unit intelijen kontraterorisme mengira bahwa semua senjata yang digunakan dalam serangan ini akan digunakan secara terpisah dalam serangan yang berbeda," katanya.

"Mereka tidak dapat membuat penilaian bahwa drone kamikaze dan parasut bermotor, rudal, dan drone mini akan digunakan untuk satu serangan habis-habisan. Meskipun saya tidak suka menyebutnya sebagai kelemahan, intelijen membuat kesalahan besar,” lanjutnya.

Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Konektivitas dan Layanan Digital Terdepan di KTT AIS Forum 2023 di Bali

Kolonel itu juga menjelaskan, campur tangan politik dan pemerintah terhadap militer Israel menumbuhkan ketidakdisiplinan militer yang besar pada pasukan Israel yang bertugas di perbatasan.

"Tidak ada penjelasan logis yang bisa saya berikan untuk menjelaskan penyerbuan tiba-tiba ke kota-kota Israel. Mungkin Anda harus bertanya kepada pemerintah, yang terus-menerus mencampuri urusan militer,” kata kolonel tersebut.

Kolonel itu menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyerang Gaza dengan sekuat tenaga, karena secara politis dia tidak punya pilihan lain.

Baca Juga: Sulit Menikmati Waktu Luang? Begini Cara Membagi Waktu Sebagai Pemilik Toko Kelontong

"Kami membutuhkan waktu setidaknya 10 tahun untuk membereskan kekacauan ini," katanya.

"Dan agar hal itu bisa terjadi, Gaza tidak boleh menimbulkan masalah besar bagi kita selama itu. Apa yang harus dilakukan untuk itu sangat jelas: operasi darat dan udara yang besar. Tidak ada pilihan lain,” lanjut sang kolonel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat