bdadinfo.com

Cerita Kelam Warga Israel Soal Serangan Dadakan Hamas: Kami Tak Tahu Apa-Apa - News

Serangan Hamas menghancurkan Israel.  (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

- Lebih dari 1.000 warga Israel dikonfirmasi tewas dalam serangan pasukan Hamas. Meski begitu, tentara Israel berhasil mendorong semua pejuang Hamas kembali ke Gaza pada hari Senin.

Pasukan Israel juga membalas serangan Hamas tersebut dengan menghujani Jalur Gaza serangan udara. Setidaknya 830 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini.

Serangan dadakan pejuang Hamas tersebut diceritakan oleh salah satu warga Israel bernama Naama Rotenberg, seperti dilansir dar Middle East Eye, Rabu, 11 Oktober 2023. Rotenborg juga menyebut hal itu sebagai serangan kelam.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Inilah 4 Strategi Meningkatkan Omzet Toko Kelontong dan Warung Sembako

Warga Israel yang mendiami wilayah Saad, Israel, tersebut mengaku tak ahu apa-apa ketika Pejuang Hamas mulai menyerang wilayahnya.

Ketika Saad diserang, Rotenberg dan keluarganya bersembunyi di kamar mereka yang aman. Tak lama kemudian, orang-orang yang selamat dari pembantaian di daerah tetangga Kfar Aza dan Reim mulai membanjiri

Seperti warga Israel lainnya, Rotenberg menghabiskan Jumat malam untuk merayakan hari raya Yahudi, Sukkot.

Rotenberg tinggal di Saad, sebuah kibbutz yang berjarak sekitar 4 km dari perbatasan yang memisahkan Israel dengan Jalur Gaza. Saad sebagian besar dihuni oleh orang-orang Yahudi yang taat seperti Rotenberg.

Baca Juga: Pemkab Agam dan Warga Bersatu Bersihkan Danau Maninjau dari Eceng Gondok

"Keesokan paginya, suami saya membangunkan saya dengan suara ledakan dan sirene tanda bahaya. Kami pergi ke ruang aman bersama empat anak kami dan seorang teman," kata Rotenborg.

Ratusan pejuang Hamas mengalir ke Israel dari Gaza melalui jalur darat, laut, dan udara. Ribuan rudal ditembakkan di atas kepala.

Selama satu setengah jam, terdengar sirene tanpa henti dan suara sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel yang menembak jatuh roket. Di luar, mereka mendengar suara tembakan terus-menerus.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Penyebab Suhu Panas yang Terjadi di Indonesia Saat Ini

"Kami mengerti bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi dan kami menyalakan ponsel kami. Kami merayakan hari Sabat dan biasanya mematikan ponsel kami," kata Rotenberg.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat