- Pembangunan Jalur tol Trans Sumatera (JTTS), masih dalam tahap pengerjaan dan baru-baru ini Pemerintah meresmikan Tol Indralaya - Prabumulih di Sumatera Selatan.
Berbicara mengenai JTTS, tentu yang diutamakan adalah PT. Hutama Karya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pembangunan proyek yang menghabiskan sekitar Rp547,16 Triliun.
Tetapi dibalik pembangunan yang sudah dijalankan hampir 1 dekade, terdapat 1 teknologi yang paling utama sebagai bagian dari mega proyek di era Pemerintahan Jokowi.
Teknologi tersebut bernama, Lead Rubber Bearing (LRB) yang merupakan salah satu jenis sistem pelindung gempa yang digunakan pada infrastruktur bangunan, jembatan, dan lainnya.
LRB, memungkinkan setiap bangunan akan tetap berdiri, meskipun terjadi gempa dengan kekuatan besar dan tentu saja membuat LRB menjadi teknologi krusial dalam proyek JTTS.
Lead rubber bearing (LRB) atau disebut sebagai bantalan karet inti timbal, memiliki peran penting untuk meningkatkan ketahanan struktur dalam menghadapi risiko gempa bumi pada infrastruktur jalan, jembatan, transportasi dan bangunan.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Dukung Sejumlah Isu pada Pertemuan COP-5 di Jenewa
LRB, merupakan komponen bantalan yang mencakup karet dan baja, untuk dipasangkan pada struktur proyek, sehingga dapat meredam getaran dan menurunkan respons guncangan pada saat terjadi gempa.
LRB dapat meningkatkan ketahanan struktur dalam menghadapi gempa, yaitu mampu memberikan redaman pada gempa sehingga memberikan periode getar lebih panjang dan menurunkan respon.
Penggantian bearing dengan LRB, untuk jembatan yang sudah ada relatif lebih mudah dan dapat dilaksanakan, sehingga dengan ada LRB produk dalam negeri, bisa digunakan dalam pembangunan tersebut.
Baca Juga: Dibuka Loker di PT. ISS INDONESIA Sebagai Security Wanita, yang Tinggal di Jakarta Merapat!
LRB merupakan tipe Seismic Isolator, yang paling banyak digunakan dalam struktur jembatan, dan jalan di Indonesia yang bahan bakunya berasal dari karet alam lokal.
Penggunaan LRB pada jembatan memang menjadi umum di Indonesia, LRB dirancang dengan bantalan karet dan baja yang telah dilaminasi dengan pelat baja untuk pemasangan pada bagian struktur bangunan.
Karet bantalan jenis tersebut, sangat elastis secara lateral tetapi sangat kaku secara vertikal, dan kekakuan vertikal yang tinggi dicapai karena adanya lapisan tipis karet yang diperkuat oleh baja pelat.