bdadinfo.com

Bukan Tol Padang Sicincin, Ternyata Ini Ruas Jalan Tol Termegah di Sumatera Barat dan Se-Asia Tenggara - News

Bukan Tol Padang Sicincin, Ternyata Ini Ruas Jalan Tol Termegah di Sumatera Barat dan Se-Asia Tenggara (Ilustrasi foto Pixabay.com/Xuan Duong)

– Keenam seksi jalan Tol Padang Pekanbaru terus menjadi sorotan khususnya bagi masyarakat Sumatera Barat.

Masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) keenam seksi yang menjadi bagian dari rangkaian Jalan Tol Padang Pekanbaru dan sirip dari Jalan Tol Trans Sumatera ini bakal dibangun dengan megah.

Fakta menarik lainnya adalah ternyata ruas jalan tol termegah di Sumatera Barat dan se-Asia Tenggara bukan tol Padang Sicincin loh.

Baca Juga: ‘Lobi’ Gubernur Sumbar ke Kementerian PUPR Berhasil, Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Groundbreaking

Sementara itu, pengerjaan jalan tol yang terus dikebut di seksi 1, tol Padang Sicincin diprediksi bakal rampung pada Juli 2024 mendatang.

Seksi 1 ini juga bakal memiliki flyover atau jembatan layang, tetapi kenapa tak masuk ke dalam salah satu tol termegah ya?

Disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Sumbar, Rilza Hanif, usai bertemu dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) saat menyambangi kantor bupati 50 Kota.

Baca Juga: Terkuak! Ternyata Ini Alasan Suku Sikumbang Minangkabau Disebut Sebagai Suku Paling Ditakuti 

Konstruksi tol termegah itu berada di seksi 4 yakni tol Payakumbuh Pangkalan, dikatakan termegah ternyata alasannya karena ruas tol tersebut adalah yang paling rumit lokasi dan pekerjaannya.

Hal ini karena harus dibangun dengan menembus deretan Bukit Barisan yang nantinya akan memiliki landscape yang sangat indah bagi pengendara yang melewati jalan tol tersebut.

Konstruksinya yang melewati lokasi sulit, maka pada ruas tol Payakumbuh Pangkalan ini juga akan menggunakan alat sangat canggih.

Baca Juga: Tol Payakumbuh Pangkalan Digadang-gadang Jadi yang Termegah Se-Asia Tenggara? Rupanya karena Alasan Ini

Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki tiga terowongan di tol yang rencananya akan didanai oleh Jepang melalui JICA.

Untuk pembangunannya, biaya yang dihabiskan bisa mencapai Rp9 triliun karena terowongan yang dibangun harus digali dan menembus Bukit Barisan di wilayah Sari Lemak Pangkalan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat