- Sedikit aneh dan rumit sekali terkait pembangunan proyek jalan tol di Provinsi Sumatera Barat ini sebetulnya telah ditangani dengan baik oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
Bicara soal perkara proyek jalan tol di Sumatera Barat saat ini terus dinegosiasikan bersama warga, terutama polemik yang selama ini terjadi.
Selain penolakan jalan tol di Sumatera Barat dilakukan oleh sebagian warga, penolakan LSM dan penilaian bahwa pemimpin di daerah tidak serius alias hanya berwacana menyatakan setuju.
Pejabat pemerintah di Sumatera Barat terus berjuang untuk mensukseskan ataupun meyakinkan warganya tentang manfaat jalan tol di daerah Sumatera Barat.
Baca Juga: 3 Hakim Agung Ini Dikerahkan Adili PKPU Memuat Syarat Usia Capres-Cawapres
Selain itu, terkait pembebasan lahan menjadi polemik di masyarakat karena Sumbar memiliki akar budaya yang kuat terkait tanah ulayat pusako tinggi yang tidak sembarangan diperjualbelikan kepada siapapun.
Belum kasus korupsi yang melibat beberapa warga dalam pembangunan jalan tol ini.
Diketahui pada Juni tahun 2021 Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat kemudian menaikkan status kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan dari hasil itu ternyata diketahui ada delapan warga yang menerima uang ganti rugi dari pemerintah terkait pembangunan jalan tol itu.
Delapan warga itu diduga dibantu oleh sejumlah pihak yang juga ditetapkan sebagai tersangka dari unsur ASN Pemkab padangpariaman BPN serta unsur perangkat Nagari totalnya ada tiga belas orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Terkait pembangunan proyek jalan tol Padang Pekanbaru seksi 1 Padang Sicincin agak sedikit macet setahun terakhir ini rencananya jalan tol Padang Sicincin ini.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Badan Anggaran Banggar DPR RI, Nevi Zuairina meminta betul pemerintah untuk menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol satu-satunya di Sumatera Barat ini proyek ini akan dikerjakan kembali.
Dimana sampai sekarang progres konstruksi lebih kurang 45 persen di mana ruas jalan tol tersebut berada di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera.
Ia meminta jangan sampai masyarakat di wilayah tersebut dianaktirikan dalam pembangunan.