bdadinfo.com

Hamas dan Qatar Mengungkapkan bahwa Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Dua Hari - News

Gencatan senjata Hamas dan Israel diperpanjang dua hari (Pixabay)

- Mediator Qatar dan Hamas mengatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan diperpanjang dua hari

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan di X (Twitter) pada Senin, bahwa Qatar mengumumkan bahwa, mediasi yang sedang berlangsung, telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari tambahan di Jalur Gaza.

Telah terjadi negosiasi yang melibatkan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir untuk memperpanjang gencatan senjata dan akan diperluas.

Baca Juga: Viral! Seorang Bayi yang Baru Sebulan Lahir Selamat dari Serangan Israel

Selama gencatan senjata pada tahap awal telah dibebaskan tawanan sipil oleh Hamas, yang mana semuanya adalah wanita dan anak-anak.

Sebagai balasannya, Israel telah membebaskan 150 tahanan Palestina dan lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.

Seorang Pejabat Hamas Ghazi Hamad mengatakan harapannya agar gencatan senjata dapat diperpanjang jangka waktunya.

Baca Juga: Alhamdulillah! Palestina dan Israel Kembali Memperpanjang Masa Gencatan Senjata Sebanyak Dua Hari

Dia berharap dapat memperpanjang gencatan senjata hingga kita mencapai akhir perang. Dia juga ingin mengakhiri perang dan melakukan gencatan senjata sementara, namun dia berupaya untuk memperpanjang gencatan senjata.

Terdapat banyak dukungan untuk mengakhiri penyerangan Israel di Gaza dari Qatar, Mesir dan banyak negara Barat.

Selama tiga hari pertama gencatan senjata, terdapat 39 tawanan Israel dibebaskan oleh Hamas dan ditukar dengan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca Juga: Konstruksi Bendungan Lau Simeme Senilai Rp1,65 Triliun Rampung 2024, Termasuk Terbesar di Asia Tenggara?

Selain itu, dalam negosiasi yang dipimpin oleh Qatar juga menghasilkan keputusan untuk membebaskan 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel yang ditawan oleh Hamas.

Hamas telah menyandera sekitar 240 sandera ketika mereka menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023 dan telah menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut pejabat Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat