- Proyek kebangaan masyarakat Sumatera Barat Jalan Tol Padang Sicincin saat ini masih terus berlangsung pembangunannya.
Jalan Tol Padang Sicincin sendiri dimulai pembangunannya sejak tahun 2018 dan hingga kini menjelang tahun keenam proses pembangunan, tol tersebut belum juga selesai.
Proyek pembangunan infrastruktur Jalan Tol Padang Sicincin sendiri menjadi salah satu yang paling rumit dan berjalan sangat lambat di Indonesia.
Bahkan, menjelang tahun keenam pembangunannya, Jalan Tol Padang Sicincin di Sumatera Barat ini belum juga menyentuh progres 50 persen pembangunan.
Sejumlah alasan melatarbelakanginya, salah satunya adalah adanya kasus korupsi proyek Jalan Tol Padang-Sicincin tersebut tercium oleh para pengadil di tahun 2020 silam.
Adapun kerugian negara akibat adanya kasus korupsi pada proyek pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin di Sumatera Barat tersebut ditaksir mencapai Rp27.460.213.941.
Kerugian sekira Rp27 miliar tersebut dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Barat melalui laporan perhitungan kerugian keuangan negara.
Kasus korupsi proyek pembangunan infrastruktur Jalan Tol Padang-Sicincin tersebut setidaknya menyeret 13 nama, diantaranya:
Syamsuardi, Buyung Kenek, Yuniswan, Khaidir, Sabri Yuliansyah, Raymon, Husen, Syamsul Bahri, Nazaruddin, Syafrizal, Upik Suyati, Riki Nofaldo, dan Jumadil.
Sejumlah oknum yang terlibat dalam kasus korupsi Jalan Tol Padang Sicincin tersebut turut datang dari sejumlah instansi pemerintahan.
Adapun lahan Jalan Tol Padang-Sicincin seksi Kapalo Hilalang-Lubuk Alung-Padang Stasiun (STA) 4+200 sampai STA 36+600 Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat lah yang menjadi bahan utama di kasus tersebut