- Kembali ke tahun 2015, di awal masa jabatannya sebagai kepala negara, Presiden Jokowi sempat dikritik habis-habisan.
Hal ini lantaran dirinya menginisiasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang kini banyak ruasnya sudah mulai beroperasi.
Kritikan tersebut dilontarkan kepada Presiden Jokowi karena pada saat itu Pulau Sumatera dianggap belum membutuhkan adanya jalan tol.
Baca Juga: Di Tengah Hujan Deras, Pedati ke XIII Bukittinggi Diluncurkan dengan Meriah
Alasan ini dilatarbelakangi oleh kondisi Pulau Sumatera yang belum padat, sehingga banyak orang beranggapan belum saatnya dibuatkan jalan tol.
Bahkan, adapula nyinyiran yang menyebut bahwa pembangunan jalan tol tersebut tidak lain hanyalah sebuah pencitraan belaka.
Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap teguh untuk memulai pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera.
Baca Juga: Di Tengah Hujan Deras, Pedati ke XIII Bukittinggi Diluncurkan dengan Meriah
Saat itu, dirinya melihat potensi Pulau Sumatera yang begitu besar, akan tetapi konektivitas antar wilayah masih kurang.
Visi ini tidak ditangkap oleh sebagian besar masyarakat, sehingga muncul pemikiran bahwa pembangunan jalan tol tersebut tidak akan bermanfaat.
Lalu, dengan adanya sejumlah ruas JTTS yang telah beroperasi saat ini, apa saja manfaat yang dapat dirasakan dari adanya jalan tol tersebut?
Baca Juga: Barisan Pengusaha Pejuang Sumbar untuk Prabowo, Ajak Kaula Muda Nikmati Pemilu Seru
Terkait hal ini, pengamat transportasi yaitu Djoko Setijowarno turut memberikan pendapatnya.
Baginya, JTTS sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya dalam memangkas waktu perjalanan.