bdadinfo.com

Erupsi Gunung Marapi Renggut 23 Nyawa, Caleg Muda Sumbar Cindy Monica Salsabila Soroti Kelalaian Pihak Berwenang - News

Erupsi Gunung Marapi Renggut 23 Nyawa, Caleg Muda Sumbar Cindy Monica Salsabila Soroti Kelalaian Pihak Berwenang

- Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023, telah memakan korban jiwa sebanyak 23 orang pendaki. Puluhan pendaki lainnya berhasil dievakuasi, namun sebagian besar mengalami luka-luka.

Menanggapi peristiwa tersebut, banyak pihak yang menyoroti dugaan kelalaian pihak berwenang.

Hal ini dikarenakan Gunung Marapi telah berstatus waspada level II sejak Agustus 2011, dan direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk tidak mendekati puncak gunung dalam radius 3 kilometer.

Baca Juga: Barbar! Wasit Liga Turki Terkena Bogem Mentah dari Presiden Klub Ibukota, kok Bisa?

Namun, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat tetap membuka kawasan Gunung Marapi untuk pendakian. Hal ini dinilai sebagai bentuk kelalaian yang fatal, dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Caleg Muda Sumbar, Cindy Monica Salsabila Setiawan turut mengkritisi masalah ini dan menyebut pihak yang disebut di atas patut bertanggung jawab atas peristiwa ini. Ia menilai bahwa BKSDA telah mengabaikan rekomendasi dari PVMBG.

"BKSDA ini kan lembaga yang bertugas menjaga kelestarian alam, termasuk gunung api. Namun, mereka malah membuka kawasan Gunung Marapi untuk pendakian, padahal gunung itu sudah berstatus waspada level II," kata Caleg DPR RI Dapil Sumbar 2 itu.

Baca Juga: Saatnya Adu Visi Misi! Inilah Lima Tema Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 yang Diumumkan KPU

Cindy menambahkan, BKSDA Sumbar juga tidak memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dalam penanganan bencana gunung api. Hal ini membuat evakuasi korban erupsi Gunung Marapi menjadi sulit dan memakan waktu lama.

"Seharusnya BKSDA Sumbar memiliki SOP yang jelas dalam penanganan bencana gunung api. SOP ini harus mencakup langkah-langkah evakuasi korban, serta mitigasi bencana," kata Caleg Partai NasDem itu.

Diketahui, Kepala BKSDA Sumbar, Eka Damayanti, mengakui bahwa ada kelalaian dari pihaknya dalam peristiwa ini. Ia mengatakan bahwa BKSDA Sumbar akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang.

"Kami mengakui ada kelalaian dari kami. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang," kata Eka.

Eka menambahkan, BKSDA Sumbar akan menutup sementara kawasan Gunung Marapi untuk pendakian. Hal ini dilakukan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan SOP penanganan bencana gunung api.

Peristiwa erupsi Gunung Marapi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya koordinasi dan kerja sama yang baik antar instansi terkait dalam penanganan bencana gunung api.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat