bdadinfo.com

Panas! Korea Utara Uji Coba Rudal Setelah Kim Jong Un Sebut Korea Selatan Sebagai Musuh - News

Ilustrasi (KCNA)




- Ketegangan semakin memanas di Semenanjung Korea usai Korea Utara menguji coba rudal pada Minggu, 14 Januari 2024 waktu setempat.

Pasalnya, peluncuran rudal tersebut hanya berselang beberapa hari setelah Kim Jong Un menetapkan Korea Selatan sebagai musuh.

Dilaporkan bahwa Korea Utara menguji rudal berbahan bakar padat baru yang dilengkapi dengan hulu ledak hipersonik.

Hal Ini dilakukan sebagai upaya Pyongyang untuk terus mengembangkan persenjataan yang lebih kuat dan sulit dideteksi.

Baca Juga: Terlalu Banyak Duduk Dapat Membuatmu Menua, Lakukan Ini Setiap Hari Supaya Tetap Aktif dan Bugar

Peluncuran tersebut pun dikhawatirkan oleh pihak Amerika Serikat dan sekutunya, mengingat peristiwa tersebut berpapasan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Korut, Choe son hui ke Moskow.

Mereka menduga bahwa Korea Utara dan Rusia menjalin kerjasama persenjataan, dimana Korut menjual senjata kepada Rusia dengan imbalan keahlian teknologi Rusia.

KCNA (Korean Central News Agency) melaporkan bahwa peluncuran tersebut dirancang untuk menguji keandalan mesin bahan bakar padat multi-tahap baru dengan daya dorong tinggi dan hulu ledak bermanuver hipersonik jarak menengah.

KCNA menambahkan, peluncuran tersebut tidak mengancam keamanan negara-negara tetangga dan tidak ada kaitannya dengan situasi yang memanas antara kedua negara tersebut.

Sebagai respon awal, pihak berwenang Seoul, Washington, dan Tokyo sedang menganalisis spesifikasinya.

Staf Gabungan Seoul mengatakan bahwa rudal tersebut terbang menuju timur laut, menempuh jarak 1.000 KM.

Baca Juga: Mundurnya Lelang Proyek Tol Terpanjang di RI Menuju Batas Waktu 30 Januari 2024

Sedangkan, Kementerian Pertahanan Jepang berasumsi bahwa ketinggian maksimumnya adalah 50 KM.

Meskipun laporan KCNA menyatakan bahwa peluncuran tersebut tidak ada hubungannya dengan keadaan yang panas di Semenanjung Korea, kekhawatiran tetap timbul.

Mengingat Kim Jong Un pada pekan lalu mencap Korsel sebagai musuh utama dan tidak akan segan untuk memusnahkannya.

Tindakan Kim tersebut dilakukan setelah Korea Selatan seperti yang dituduh pihak Pyongyang, meningkatkan ketegangan dengan mengadakan latihan militer dan seruan untuk menambah persenjataan oleh pejabat Korea Selatan.

Mengutip Al Jazeera, Ahli analisis berpandangan bahwa yang dilakukan Pyongyang bukan hanya sekedar uji coba peluncuran rudal.

“Peluncuran ini lebih dari sekedar ujian karena terjadi segera setelah rezim Kim meningkatkan retorika perang terhadap Korea Selatan dan tepat sebelum menteri luar negeri Korea Utara melakukan perjalanan ke Rusia,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Sekdako Pariaman Buka MTQ Tingkat Anak se-Kota Pariaman

Ia juga menambahkan bahwa aksi Korut pun harus tetap dikawal mengingat semua mata sedang tertuju pada Timur Tengah.

“Uji coba kekuatan Pyongyang harus menjadi perhatian selain Seoul, karena kerja sama militernya dengan Moskow menambah kekerasan di Ukraina, dan Pyongyang mungkin lebih bersedia untuk menantang AS dan sekutunya sementara perhatian global tertuju pada Timur Tengah.” tambahnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat