bdadinfo.com

Mundurnya Lelang Proyek Tol Terpanjang di RI Menuju Batas Waktu 30 Januari 2024 - News

Mundurnya Lelang Proyek Tol Terpanjang di RI Menuju Batas Waktu 30 Januari 2024 (Pexcels.com/@AntonyTrivet)

- Proyek ambisius Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), yang diharapkan menjadi tol terpanjang di Indonesia, menghadapi penundaan dalam memulai konstruksinya.

Perubahan terbaru datang dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), yang menunda jadwal prakualifikasi pelelangan pengusahaan dari 4 Januari hingga akhir bulan ini.

Baca Juga: Rahasia di Balik Rel Kereta: Memahami Sistem Persinyalan dan Perpindahan Jalur untuk Keamanan Perjalanan yang Efektif

"Batas Akhir Waktu Pengambilan Dokumen Prakualifikasi sebelum 4 Januari 2024 dan sesudah menjadi 30 Januari 2024. Batas Akhir Waktu Pemasukan Isian Dokumen Prakualifikasi 5 Januari 2024 menjadi 2 Februari 2024," tulis Panitia Pelelangan Jalan Tol BPJT.

Pendaftaran Prakualifikasi hanya dapat dilakukan oleh Direktur Utama Perusahaan atau pihak yang dikuasakan oleh Direktur Utama dengan melampirkan Surat Kuasa.

Pihak yang mengunduh dokumen wajib mencantumkan salinan identitas diri (KTP/SIM/Paspor).

Baca Juga: Prakiraan BMKG: Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia, Himbauan Waspada dari BMKG Hingga 17 Januari

Dari pengumuman prakualifikasi pelelangan, perkiraan nilai investasi jalan tol ini mencapai Rp 37,147 triliun.

Proyek ini melibatkan pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan untuk seluruh Jalan Tol, dengan bentuk kerjasama Bangun, Guna, Serah, tanpa Dukungan Pemerintah.

Sayangnya, hingga saat ini, Dirjen Bina Marga belum memberikan alasan atas penundaan jadwal prakualifikasi pelelangan.

Investor, termasuk konsorsium BUMN dan konglomerat swasta yang awalnya tertarik, saat ini menghadapi ketidakpastian, bahkan ada yang memilih untuk mundur dari proyek mega ini.

Baca Juga: Atasi Macet Parah di Bali, Pemerintah Ajak Korsel Bangun Infrastruktur Mutakhir! Bukan Tol, tapi Ini…

Konsorsium awal yang berisi perusahaan BUMN dan swasta akan membangun tol ini, dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pemimpin konsorsium dengan porsi 32,5%.

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk memiliki 10%.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat