bdadinfo.com

Putin Siap Kunjungi Pyongyang, Kesepakatan Baru Korea Utara-Rusia, Buntut Ketegangan dengan AS dan Korsel - News

Putin Siap Kunjungi Pyongyang, Kesepakatan Baru Korea Utara-Rusia, Buntut Ketegangan dengan AS dan Korsel (static.euronews.com)

- Korea Utara telah mengumumkan kemungkinan kunjungan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam waktu dekat di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

Negara tersebut menekankan kerjasamanya dengan Rusia dan mengkritik Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan darurat terkait uji coba balistik terbaru.

Korea Utara menyatakan kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama strategis dan taktis dengan Rusia, bertujuan membentuk ‘tatanan internasional baru yang multipolar’.

Baca Juga: Pratama Arhan Resmi Gabung Klub Liga 1 Korea Suwon FC

Kedua negara bekerja bersama membangun front persatuan sebagai respons terhadap ketegangan masing-masing dengan Amerika Serikat.

Dalam penjelasan pertemuan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, dengan Putin dan Lavrov di Moskow, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa Putin menyampaikan kesediaannya untuk mengunjungi Pyongyang dalam waktu dekat.

Upaya Korea Utara dalam memperkuat hubungannya dengan Rusia tampak dalam kunjungan Kim Jong Un ke Rusia pada bulan September untuk pertemuan puncak dengan Putin.

Baca Juga: Diplomasi Diambang Kehancuran: Kim Jong Un Ubah Status Korea Selatan Menjadi Musuh, Perang Menanti Semenanjung Korea!

Kim, yang berusaha keluar dari isolasi diplomatik, berupaya memperkuat posisinya di tengah konfrontasi nuklir dengan Washington, Seoul, dan Tokyo.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutuk pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB terkait uji coba balistik terbaru mereka, menyatakan bahwa uji coba tersebut adalah bagian dari kegiatan rutin untuk meningkatkan pertahanan dan tidak membahayakan tetangga.

Korea Selatan meminta Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan terkait uji coba rudal Korea Utara, tetapi Rusia dan China, anggota tetap dewan tersebut, menghalangi upaya AS untuk memberlakukan sanksi lebih lanjut.

Keselarasan antara Pyongyang dan Moskow telah menimbulkan kekhawatiran internasional terkait kerjasama senjata yang diduga, meskipun Korea Utara dan Rusia membantah tuduhan transfer senjata.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan, keinginan kuat untuk memperkuat kerjasama strategis dan taktis dengan Rusia dalam membela kepentingan inti keduanya serta membentuk tatanan internasional baru yang multipolar.

Rusia menyampaikan, terima kasih atas dukungan Korea Utara terhadap perang Rusia di Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat