bdadinfo.com

Angkatan Laut Amerika Serikat Beraksi: Mengawal Kapal Kargo dari Ancaman Rudal Houthi di Laut Merah - News

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melibatkan diri dalam mengamankan kapal kargo  di Laut Merah (news.usni.org)

Angkatan Laut Amerika Serikat melibatkan diri dalam mengamankan kapal kargo di Laut Merah setelah terjadi serangan rudal yang dilancarkan oleh kelompok Houthi dari Yaman.

Dua kapal yang tengah berlayar di sekitar Teluk Aden memerlukan perlindungan Angkatan Laut Amerika Serikat setelah terjadi ledakan di sekitar wilayah tersebut.

Kelompok Houthi terus mengejar serangan terhadap pengiriman komersial di lepas pantai Yaman.

Baca Juga: Tingkatkan Minat Belajar, Sekda Kota Pariaman Motivasi Siswa SD se-Kota Pariaman

Houthi menyatakan bahwa serangan mereka merupakan bentuk solidaritas dengan Palestina sebagai tanggapan terhadap serangan Israel di Gaza.

Dilansir dari The Guardian, Kapal-kapal milik perusahaan pengiriman Denmark, Maersk, menjadi target serangan dengan tiga rudal anti-kapal di dekat selat Bab el-Mandeb, sebagaimana diinformasikan oleh Komando Pusat AS (Centcom).

Beruntung, tidak ada kerusakan yang terjadi pada Maersk Detroit maupun Maersk Chesapeake.

Baca Juga: Sumatera Barat Resmikan Kota Mungil yang Mandiri dengan Luas hanya 64,7 Km², Dijadikan Kota Baru yang Super Megah?

Dalam pernyataan resmi, Maersk menjelaskan bahwa selama perjalanan, kedua kapal melaporkan melihat ledakan di sekitar mereka, dan pendampingan Angkatan Laut AS berhasil mengintersep beberapa proyektil.

Awak kapal dan kargo dinyatakan aman, tanpa laporan cedera. Angkatan Laut AS kemudian mengawal kedua kapal kembali ke Teluk Aden.

Centcom juga melaporkan pada malam Selasa, mereka melancarkan dua serangan pencegahan untuk menghentikan serangan yang diantisipasi dari pihak Houthi.

Baca Juga: Sudah Diresmikan Jokowi! Detik-detik Sumatera Barat-Riau Terkoneksi, Jalan Supeh Canggih Bikin Mimpi-mimpi Rakyat Sumbar Jadi Kenyataan

Namun, serangan sebelumnya pada Jumat sebelumnya menunjukkan kesulitan AS dan Inggris.

Khususnya dalam menetralisir ancaman Houthi meskipun telah melancarkan berbagai serangan terhadap tempat rudal mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat