- Soal seorang pria Minangkabau dibeli oleh perempuan saat pernikahan perbincangan hangat dari waktu ke waktu dan sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Indonesia bahwa pria minang dibeli oleh calon istrinya ketika akan dinikahkan.
Tradisi ini, disebut Uang Japuik/ Uang Jemput, tidak berlaku di seluruh daerah Minangkabau, hanya ada di kabupaten Padang Pariaman.
Tradisi ini mirip dengan Uang Panai pada budaya Bugis, bedanya jika Uang Panai adalah sejumlah harta yang diberikan mempelai pria kepada wanita.
Maka Uang Japuik harta tersebut diberikan dari mempelai wanita kepada pria. Lalu mengapa tradisi ini ada?
Minangkabau menganut sistem matrilineal, dimana masyarakat Minangkabau akan memprioritaskan kaum wanita.
Hal ini karena kaum wanita memiliki kodrat yang lemah dan tidak sebebas kaum laki-laki sehingga perlu dihormati dan dilindungi.
Oleh sebab itu harta kaum/suku berupa Rumah Gadang dan sawah diwariskan kepada wanita sebagai penopang hidup bagi mereka.
Dalam pernikahan adat Minangkabau, laki-laki tinggal di Rumah Gadang wanita sebagai "orang pendatang" disebut urang sumando.
Mempelai laki-laki diantar oleh keluarganya dan di-"jemput" oleh keluarga wanita.
Karena seluruh harta warisan suku diberikan kepada wanita, maka keluarga wanita memberikan Uang Japuik/ Uang Jemputan kepada laki-laki untuk meningkatkan derajatnya.
Ada beberapa hal yang berakar kuat di masyarakat Indonesia, kenapa masyarakat Indonesi,.
karena memang sangat banyak masyarakat suku minang asli berasimilasi dengan suku lain, menikah, memiliki keturunan, dan beranan pinak di perantauan.