- Bendungan Teritip, sebuah proyek megah di Balikpapan, Kalimantan Timur, akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Bendungan ini, yang dibangun untuk membendung air dari Sungai Teritip, menandai tonggak sejarah dalam penyediaan air baku di kawasan tersebut.
Sebelum dibangunnya Bendungan Teritip, kebutuhan air baku di Balikpapan mencapai 2.100 liter per detik.
Namun, hanya sekitar 1.228 liter per detik yang dapat dipenuhi, terutama oleh Bendungan Manggar dan sumur dalam seluas 300 hektar.
Mulai dari tahun 2014 hingga 2016, bendungan megah ini mulai dibangun, menjadi salah satu proyek infrastruktur terpenting di wilayah itu.
Baca Juga: 6 Tips Mudik Lebaran, Memastikan Perjalanan Aman dan Nyaman Bersama Keluarga
Setelah berbagai tahap pembangunan, Bendungan Teritip akhirnya dioperasikan pada bulan Agustus 2017 dengan total anggaran sebesar Rp 262 Miliar.
Namun, peresmiannya baru dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Desember 2019.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Walikota Balikpapan, Rizal Effendy.
Air yang terbendung oleh Bendungan Teritip tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk menyediakan air baku sebesar 0,25 meter kubik per detik.
Pemerintah berharap bahwa pada tahap awal, air dari bendungan ini dapat dipasok ke 8.000 hingga 10.000 rumah di sekitar area bendungan.
Proses peresmian Bendungan Teritip sendiri dilakukan secara simbolis di Tempat Pemrosen Akhir (TPA) sampah Manggar, bersamaan dengan peresmian beberapa infrastruktur lain seperti TPA Sampah Manggar dan Pembangunan Intake Air Baku Teritip.