- Suksesnya pembangunan jaringan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan konektivitas 8 provinsi di Sumatera tak terlepas dari peran PT Hutama Karya.
Dalam menjalankan tugasnya, PT Hutama Karya juga tidak terlepas dari dukungan kucuran dana yang diterima melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang diterima oleh Hutama Karya telah diberikan sejak tahun 2015 lalu.
Hingga tahun 2023, Hutama Karya telah menerima total PMN sebesar Rp112,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, Hutama Karya telah merealisasikan pemanfaatan PMN sekitar 76 persen.
Realisasi tersebut kemudian menghasilkan total 9 ruas JTTS yang telah beroperasi penuh.
Diantaranya Tol Palembang-Indralaya, Tol Pekanbaru-Dumai, hingga Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
Baca Juga: Sejumlah Aset Raib, Kantor Camat Sutera di Pesisir Selatan Dibobol Maling
Melalui UU Nomor 19 tahun 2023 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024, Hutama Karya kembali menerima penambahan PMN.
Total PMN yang diterima oleh Hutama Karya ini senilai Rp18,6 triliun yang ditujukan untuk mempercepat pembangunan jalan Tol Trans Sumatera meliputi penyelesaian tahap 1 dan pembangunan ruas JTTS tahap 2.
Untuk penyelesaiaan JTTS tahap 1 dana yang dialokasikan berkisar Rp5,17 triliun.
Pada tahap 1 ini Hutama Karya akan fokus pada penyelesaian Tol Binjai-Langsa (seksi Binjai-Pangkalan Brandan), Simpang Indralaya-Muara Enim (seksi Simpang Indralaya-Prabumulih), Tol Kisaran-Indrapura, Tol Kuala Tanjung-Parapat (seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar).
Kemudian di tahap 1 ini pula dilakukan penyelesaian Tol Lubuk Linggau-Bengkulu (seksi Lubuk Linggau-Taba Penanjung), Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Pekanbaru-Padang (seksi Sicincin-Padang), dan Tol Pekanbaru-Padang (seksi Pekanbaru-Koto Kampar.