- Pesawat Singapore Airlines yang terbang dari London menuju Singapura mengalami turbulensi parah sehingga harus mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand.
Pesawat yang mendarat di ibukota Thailand tersebut saat itu berada di tengah cuaca buruk. Masalah yang dialami pesawat tersebut membuat 30 orang dilaporkan terluka serta satu orang tewas di dalamnya.
Data pelacakan yang ditangkap oleh FlightRadar24 menampilkan bahwa pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 terbang pada ketinggian 11.300 meter (37.000 kaki).
Tepat setelah pukul 16:00 sore waktu setempat, pesawat Boeing 777-300ER tiba-tiba merosot secara tajam setinggi 1.900 meter (6.000 kaki) dalam waktu sekitar tiga menit saat pesawat tersebut melewati Samudera Hindia.
Selama kurang dari 10 menit, pesawat tersebut berada di ketinggian 9.400 meter (31.000 kaki) sebelum akhirnya mengalihkan tujuan serta mendarat di Bangkok kurang dari setengah jam kemudian.
Turbulensi yang mengakibatkan pesawat tersebut menurun tajam terjadi ketika penerbangan berada di atas Laut Andaman yang berada di dekat Myanmar.
Pengelola bandara setempat, Airports of Thailand mengatakan bahwa para penumpang yang terluka ringan maupun yang tidak terluka sedang dibantu di sebuah lokasi khusus di dalam terminal bandara tersebut.
Dzafran Azmir, mahasiswa berusia 28 tahun mengatakan bahwa pesawat secara tiba-tiba mulai miring ke atas disertai adanya guncangan. Jika ada orang yang duduk namun tidak mengenakan sabuk pengaman, mereka langsung terlempar dari langit-langit dilansir dari Reuters.
Menteri Transportasi Thailand, Suriya Jungrungruangkit mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Singapura akan mengirimkan pesawat lain untuk penumpang tersebut ke Bandara Internasional Changi.
Manajer umum Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Selasa malam bahwa korban tewas akibat turbulensi pesawat merupakan pria lansia asal Inggris yang berusia 73 tahun tampaknya menderita serangan jantung.
"Singapore Airlines menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan serta mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan," ujar pihak maskapai.
Chee Hong Tat, seorang Menteri Transportasi Singapura juga menyampaikan belasungkawa via akun Facebook-nya. Ia mengatakan bahwa kementeriannya beserta Kementerian Luar Negeri Singapura beserta Otoritas Penerbangan Sipil Negara, pejabat Bandara Changi, dan staf maskapai penerbangan memberikan dukungan kepada para penumpang yang terkena dampaknya.