- Tim Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida (KP3) di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) telah melakukan pergerakan untuk mengawasi distribusi pupuk bersubsidi yang ada di daerah ini.
Bentuk pengawasan yang dilakukan KP3 Solsel dengan mendatangi langsung kios-kios penyalur pupuk bersubsidi untuk mengetahui terkait indikasi dugaan penyelewengan dilapangan.
"Sampai hari ini, Sabtu 11 Maret 2023. Kami telah mengunjungi 8 Kios pupuk bersubsidi di Solsel," kata Sekretaris KP3 Solsel, Musperi Hendra.
Baca Juga: Pupuk Langka Walaupun Indonesia Sudah Impor 6,3 juta Ton! Ternyata Ini Masalahnya
Baca Juga: Detik Detik Jokowi Diinterupsi Wong Ndeso yang Teriak Ngeluh Pupuk Mahal Langka, Parah Kondisinya
Sebelumnya pihaknya mengakui jika banyak keluhan dari petani di Solsel terkait kelangkaan pupuk bersubsidi ini.
Sehingga dilakukan upaya berupa pengawasan dan pemantauan kelapangan dengan melibatkan instansi terkait dan Forkompinda di Solsel. Tim ini terdiri dari Diskoperindag, Dispertan, Dinas PTSP, Satpol PP.
Ketika Tim KP3 Solsel pada hari pertama melakukan kunjungan, 9 Maret 2023 ditemui sekitar 100 kg pupuk yang diduga palsu, masing-masing dalam karung isi 50 kg. Dan langsung dimusnahkan sebelum sampai ke petani.
Baca Juga: Terjadi Dugaan Persetubuhan Sesama Anak Dibawah Umur di Solok Selatan, Pelaku 4 Orang!
Baca Juga: 2 Ekor Kerbau Raib Dicuri OTK di Solok Selatan Kerugian Ditaksir Capai Rp30 juta
Baca Juga: Pemkab Solok Selatan Manfaatkan Car Free Day untuk Sosialisasi Pekan Imunisasi Polio
Kemudian, tim juga menemukan indikasi adanya penyaluran diluar sistem, artinya kios menyalurkan pupuk bersubsidi kepada masyarakat atau petani yang tidak berada dalam sistem elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).