– Meski konsernya dinanti oleh pecinta musik di Indonesia dan Malaysia, kedatangan Coldplay ditentang oleh kelompok tertentu.
Di Indonesia, kedatangan Coldplay ditentang oleh kelompok 212, sementara di Malaysia ditentang oleh Partai Islam Malaysia.
Penolakan konser Coldplay oleh kelompok muslim ini dikarenakan band asal Inggris tersebut diketahui mendukung gerakanLGBTQ+,
Chris Martin, vokalis dari Coldplay akui tahu akan penolakan tersebut, dan dalam salah satu wawancaranya bersama stasiun Radio Malaysia, HITZ, dia memberikan responnya.
Baca Juga: Intip 5 Khasiat Jus Seledri untuk Kesehatan Tubuh! Tenyata Bisa Menghilangkan Nyeri Menstruasi
Meski ditentang, Chris jelaskan bahwa dia mencintai dan menghormati semua orang mau itu dari golongan dan agama apapun.
Dia mengajak semua orang untuk dapat menonton konsernya dan menjadi diri sendiri, dan tidak memaksa mereka yang tidak mau untuk menonton.
"Setiap kali saya bertemu orang Malaysia, saya merasakan cinta dan kehangatan. Semua orang dipersilakan untuk datang ke konser kami.
Kami mencintai semua jenis orang, semua agama," ungkap Chris, dikutip dari NME.
Baca Juga: Prediksi Skor Juventus vs AC Milan Dini Hari Nanti, Kisah Sedih dari Kota Turin
Lebih lanjut, Chris juga meminta para penggemarnya untuk datang ke konser mereka dengan perasaan bebas.
"Semua pemimpin dan para pengikutnya - tidak ada yang dikecualikan. Kami benar-benar ingin Anda datang ke acara kami dan merasa bebas untuk menjadi diri sendiri dan membiarkan semua orang menjadi diri mereka sendiri,” terangnya.
Kendati begitu, Chris juga meminta maaf kepada sejumlah pihak yang tidak suka dengan Coldplay.
Baca Juga: Terkait Kasus Rasisme Vinicius, Pep Guardiola: Belajarlah dari Inggris