– Ratusan warga Irak menyerbu dan memprotes kedutaan Besar Swedia di Baghdad buntut pembakaran Al-Quran.
Sebelumnya seorang pria melakukan pembakaran terhadap kitab suci umat Islam, Al Quran di luar sebuah masjid Stockholm, Swedia.
Kerumunan pendukung pemimpin Syiah Muqtada al-Sadr terlihat berkerumun di kedutaan besar Swedia untuk Irak selama 15 menit sebelum datangnya pasukan keamanan.
Beberapa pengunjuk rasa terlihat membakar bendera berwarna pelangi yang mewakili komunitas LGBTQ sembari banyak diantara mereka yang memegang Al-Quran.
Baca Juga: 5 Jenis Kambing Ternak di Indonesia Beserta Ciri-cirinya, Kamu Kurban yang Mana
Polisi Swedia sebelumnya telah menolak izin demonstrasi untuk membela penodaan Al Quran dengan mengatakan aksi ini mungkin saja memiliki konsekuensi kebijakan di luar negeri namun tidak di negaranya.
Sementara itu, pelaku pembakaran Al Quran telah diamankan pihak kepolisian Swedia dengan tuduhan melakukan agitasi terhadap suatu kelompok etnis tertentu.
Dilaporkan bahwa pelaku pembakaran kitab suci tersebut merupakan warga Irak.
Merespon hal itu, Kementerian Irak langsung bertindak cepat dengan mendesak pemerintah Swedia untuk menyerahkan pelaku agar dapat diadili sesuai dengan hukum Irak.
Baca Juga: Rangkaian Jadwal RCTI Hari ini Jumat 30 Juni 2023, Link Stream Gratis: Ada Si Doel Anak Sekolahan S2
"Pembenaran hukum dan kebebasan berekspresi tidak membenarkan pembiaran pelanggaran terhadap kesucian agama," ucap kementerian luar negeri.
Al-Sadr telah meminta para pengikutnya untuk melakukan protes dan menuntut pengusiran duta besar Swedia dari Irak.
Kemudian, pemutusan hubungan dengan Swedia dan tetap membakar bendera LGBTQ dengan alasan agar membuat kaum tersebut jengkel.
Lebih lanjut, organisasi Kerjasama Islam yang beranggotakan 57 negara mengatakan akan mengadakan 'pertemuan darurat' untuk membahas situasi ini.