- Budaya Minangkabau memiliki daya tarik unik yang membedakannya dari budaya lain di Sumatera.
Dari adat pernikahan hingga tradisi bepergian, suku Minangkabau memancarkan pesona yang tak tertandingi. Salah satu aspek menarik dari budaya ini adalah senjata tradisionalnya, yang dikenal dengan sebutan "ruduih".
Senjata ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga membawa keberanian dan kekuatan tradisional yang tak ternilai.
Ruduih, senjata tradisional yang memiliki ciri khas tersendiri, adalah bagian penting dari budaya Minangkabau.
Dalam kehidupan sehari-hari, senjata ini digunakan untuk pertarungan di medan perang dan juga sebagai alat berburu selain senjata sumpitan.
Bentuknya yang menyerupai pedang dengan bilah tajam di salah satu sisinya memberikan kelebihan taktis dalam menghadapi musuh.
Baca Juga: Mengungkap Pesona dan Makna Basafa, Ziarah Spiritual di Makam Syekh Burhanuddin di Sumatera Barat
Tak banyak yang tahu bahwa senjata ini pernah berperan dalam Perang Manggopoh pada tahun 1908.
Perang ini merupakan titik penting dalam sejarah Minangkabau, di mana kaum Ninik Mamak, alim ulama, cendekiawan, dan masyarakat Kanagari dari Manggopoh di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berjuang untuk mempertahankan adat dan budaya mereka.
Perang Manggopoh 1908 menjadi bukti nyata kekuatan nilai-nilai luhur adat dan budaya Minangkabau.
Tentara Belanda yang berusaha mengendalikan wilayah tersebut terpaksa menghadapi perlawanan yang kuat dari masyarakat Minangkabau.
Dalam pertempuran ini, senjata ruduih menjadi simbol keberanian dan semangat juang para prajurit kerajaan Minangkabau.
Dari sudut pandang sejarah, senjata ruduih mirip dengan senjata Kelewang, tetapi dengan perbedaan karakteristik.
Sementara senjata Kelewang memiliki bilah lurus yang tajam, senjata ruduih memiliki sisi tajam yang cembung ke dalam, memberikan efek serangan yang lebih mematikan.
Hal ini menjadikan senjata ruduih pilihan utama para prajurit dalam perang Manggopoh untuk melawan tentara Belanda.
Pesona budaya Minangkabau dan senjata ruduihnya terus menjadi cerita yang memikat dan menginspirasi.
Baca Juga: Wako Hendri Septa Apresiasi Turnamen Mini Soccer Emak-emak oleh Wakil Ketua DPRD Amril Amin
Kekuatan tradisional, semangat juang, dan nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi oleh suku Minangkabau membentuk landasan kuat dalam menghadapi perubahan zaman.
Dengan senjata ruduih sebagai lambang keperkasaan tradisional, budaya Minangkabau tetap hidup dan memancarkan keunikan yang tak tergantikan di Sumatera dan dunia.***