– Rencana pembangunan ruas tol Pekanbaru-Rengat mulai masuk ke pembebasan lahan setelah Penetapan Lokasi atau Penlok sudah final.
Tahap pembebasan lahan adalah proses ganti rugi kepada pemilik tanah yang terdampak agar konstruksi tol nya nanti tidak ada kendala masalah lahan.
Biasanya, warga terdampak pembebasan lahan jalan tol ini selalu jadi sorotan karena menjadi milyarder mendadak atau sekarang disebut dengan istilah Sultan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 3 Menu Sarapan Kegemaran Masyarakat Minang, Penuh Kalori dan Mengenyangkan
Lalu, berapakah nilai ganti rugi yang akan si pemilik lahan dapatkan dari proses pembebasan lahan di Tol Pekanbaru-Rengat ini? Simak penjelasannya berikut ini.
Wilayah terdampak trase jalan tol Pekanbaru-Rengat akan melewati empat desa yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, yaitu Tapung dan Tambang.
Di Kecamatan Tapung ada Desa Indah Karya, lalu di Kecamatan Tambang ada Desa Rimbo Panjang, Desa Tarai Bangun dan Desa Kuala.
Sepertinya sudah menjadi lagu lama saat tahap pembebasan lahan dalam pembangunan tol akan ada pro-kontra terhadap hal ini.
Di beberapa pembangunan tol di wilayah lain, hal ini pernah terjadi dan diselesaikan dengan nilai ganti rugi yang sepadan.
Bahkan, warga terdampak ini menjadi seorang miliarder, orang kaya mendadak karena uang ganti rugi yang besar.
Baca Juga: Daftar Restoran Padang Termahal di Jakarta, Sampai ada yang Buka Cabang di Singapura
Namun, terdapat polemik baru yang sepertinya akan menghambat proses pembebasan lahan ini.
Pasalnya sebanyak 85 pemilik lahan di Jalan Damai, Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru menolak nilai ganti rugi tanah.
Nilai yang disodorkan kepada warga terdampak adalah sebesar Rp80.000 per meter untuk pembangunan jalan tol pekanbaru-Rengat ini.