- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto mengungkapkan sikap Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu trah Soekarno yang meminta untuk berhenti menghujat Soeharto.
Presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut juga meminta semua pihak yang kecewa pada masa Orde Baru untuk berhenti menghujat Soeharto.
Hal itu dilakukan setelah Soeharto dengan Orde Barunya runtuh karena reformasi yang dilakukan dengan cara demonstrasi oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia.
Hasto mengungkapkan, meski ketika Megawati menjabat sebagai presiden penuh dengan ketegangan, ia menilai bahwa putri dari trah Soekarno tersebut memiliki peran yang penting dalam politik Indonesia.
Baca Juga: Panas Dingin Megawati dan Jokowi, Rocky Gerung: Kalau Tanpa PDIP Tak Akan jadi Presiden
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa, Megawati selalu melakukan langkah rekonsiliasi, meminta semuah pihak untuk berhenti menghujat Soeharto.
Ia mengungkapkan bahwa, permintaan untuk berhenti menghujat Soeharto merupakan sikap kenegarawan Megawati yang perlu dicontoh.
Hasto menilai bahwa sikap tersebut dilakukan karena tidak ingin seorang Presiden dipuja saat menjabat dan di hujat saat pensiun.
"Bagaimana saat ibu Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden, banyak ditekan dari berbagai elemen. Bu Mega melakukan langkah rekonsiliasi, meminta semua pihak menghentikan menghujat Soeharto," ujar Hasto.
Baca Juga: Saling Serang! Hasto Nilai SBY Sedang Memainkan Strategi Playing Victim
Selain itu, Hasto mengungkapkan bahwa di era kepemimpinan Megawati, dalam menjalankan pemerintahannya selalu mengutamakan rekonsiliasi dan kolaborasi.
Ia mengungkapkan bahwa rekonsiliasi dan kolaborasi yang diusung oleh Megawati memiliki tujuan untuk persatuan dan kemajuan bangsa.