bdadinfo.com

Bela Siswa SDN Pondok Cina, Eks Pengacara Bharada E Pidanakan Walkot Depok: Saya Hajar! - News

Sejumlah siswa SDN Pondok Cina 1, Depok menangis karena kangen guru (HarianHaluan.com)

– Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menegaskan, siap pasang badan membela nasib para siswa SDN Pondok Cina 1, Depok yang bakal tergusur akibat proyek pembangunan masjid mewah.

Deolipa Yumara menilai, rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang berniat mengganti SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid mewah, telah melanggar hak anak.

Selain itu, bangunan sekolah tersebut termasuk dalam aset cagar budaya yang seharusnya dijaga di wilayah Margonda, Depok.

“Saya kemari karena tergerak ke wilayah ini SDN Pondok Cina 1. SD ini SD legendaris, karena pas saya kuliah di UI dia udah ada, (usia bangunan) di atas 50 tahun,” katanya dikutip pada Sabtu, 10 Desember 2022.

Baca Juga: Mengenal Pangkat dan Gaji Letkol Tituler yang Diraih Deddy Corbuzier, Ini Kriterianya

Baca Juga: Walkot Depok Tutup Negosiasi, SDN Pondok Cina 1 Fix Digusur, Netizen: Cuan Cuan

“Jadi memang SD legendaris dan punya nilai sejarah. Nah kemudian ketika punya nilai sejarah inilah yang kita kedepankan, nilai sejarah dari SDN Pondok Cina 1,” sambungnya.

Sehingga, lanjut Deolipa, kalau tiba-tiba ini digusur dengan alasan aneh, menurutnya tak tepat.

“Saya nggak bisa terima, soalnya saya waktu kuliah juga ngamen di depan sini. Nah tiba-tiba ini mau digusur dengan alasan yang memang kurang masuk akal,” tuturnya.

Deolipa mengatakan, bahwa dirinya melakukan pembelaan karena diberikan kuasa oleh wali murid untuk mendampingi mereka, dalam hal mempertahankan sekolah itu.

Baca Juga: Pentolan FPI Semprot Walkot Depok Soal SDN Pondok Cina Jadi Masjid: Ingat, Amal Tanpa Ilmu Ditolak

Kemudian, menurut Deolipa, sekolah ini bukan milik Pemda Depok.

“Sekolah ini aset warga wilayah Kota Depok, aset negara, bukan aset pemerintah,” tuturnya.

“Nah ini adalah aset warga, jadi nggak boleh semena-mena, tiba-tiba ada yang namanya penggusuran atau pemindahan dan menimbulkan perpecahan. Jadi saya selaku kuasa hukum akan melihat, karena ada rencana tanggal 12 mau penggusuran, ini kita ngga bisa terima,” timpal Deolipa lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat