bdadinfo.com

Mengapa Klub-Klub Italia Selalu Diancam Dengan Kebangkrutan? - News

Bangkrut dan bubarnya Chievo Verona pada 24 Agustus 2021 yang lalu menambah deretan klub-klub Italia yang mengalami kebangkrutan. Terhitung sejak Fiorentina menjadi klub Italia yang pertama bangkrut di tahun 2002, ada 157 klub Italia yang mengalami kebangkrutan sampai saat ini. Beberapa berhasil diselamatkan oleh investor yang baru dan beberapa harus bubar dan menjadi kenangan.

Dilansir dari KBBI kata Kebangkrutan berarti perihal (keadaan) bangkrut dari perusahaan karena tidak mampu membayar utang-utangnya dan sebagainya. Ya krisis finansial klub lah yang menjadi salah satu faktor klub-klub Italia mengalami kebangkrutan. Krisis finansial pun bukan menjadi salah satu faktor utama tetapi masih ada faktor lain yang menyebabkan banyak klub Italia bangkrut.

Apa Penyebab Lainnya?

Selain krisis finansial yang menjadi salah satu penyebabnya, stadion juga menjadi salah satu faktor penyebab banyak klub Italia mengalami kebangkrutan. Lah kok stadion? ya memang stadion karena hingga saat ini hanya empat klub Italia yang mempunyai stadion sendiri. Empat klub tersebut adalah Juventus, Atalanta, Sassuolo, dan Udinese. Klub Italia lainnya masih menyewa stadion ke pemerintah daerah setempat.

Baca Juga: Mengenang Chievo Verona: Bangkrut dan Kenangan Manis di Era Awal 2000an

Sebenarnya ada banyak klub Italia yang ingin membuat stadion sendiri atau membeli stadion yang dimiliki pemerintah daerah seperti yang dilakukan oleh Atalanta. Namun karena peraturan pemerintah daerah setempat yang mempersulit klub untuk membeli dan mengeluarkan izin pembuatan stadion baru jadinya banyak klub mengurungkan niatnya untuk memiliki stadion sendiri. 

Mempunyai stadion sendiri sangat penting untuk kelancaran keuangan klub. Hasil penjualan tiket dan penyewaan stadion untuk acara konser atau acara lainnya pastinya akan sepenuhnya masuk ke keuangan klub jika punya stadion sendiri. Ibaratnya lebih enak punya rumah sendiri daripada mengontrak. Namun kenyataan sampai saat ini masih banyak klub Italia yang menyewa stadion ke pemerintah daerah setempat.

Stadion-stadion yang ada di Italia pun sampai saat ini terbilang masih kuno khususnya stadion yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Rasanya sangat jauh untuk membandingkan stadion-stadion yang ada di Inggris yang sudah modern dari segi apapun. Hal itu juga yang membuat penonton juga urung untuk hadir ke stadion. Terlihat juga jika melihat pertandingan-pertandingan Serie A era 2010an hingga kini masih banyak tempat kosong yang tak terisi oleh penonton. 

Krisis finansial dan masalah stadion memang menjadi masalah utama klub italia mengalami kebangkrutan tetapi skandal pengaturan skor yang terjadi di Italia tahun 2006 ini pun juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Akibat dari kejadian tersebut, pamor Serie A sebagai salah satu liga top dunia pun harus anjlok. Ditambah lagi krisis ekonomi yang melanda Italia tahun 2008 yang membuat masalah tak terkendali meskipun di tahun 2006 Italia juara dunia. Alhasil dari kejadian tersebut Juventus harus merasakan bermain di Serie B kasta kedua Liga Italia serta merelakan scudetto musim 2005/2006 jatuh ke tangan Inter Milan. Selain Juventus, ada Lazio, Fiorentina, AC Milan dan Reggina yang terlibat dalam skandal pengaturan skor. 

Efek dari skandal pengaturan skor serta krisis ekonomi Italia yang terjadi tahun 2008 tersebut membuat pemain-pemain bintang enggan menjalani karir di Italia. Liga Italia atau Serie A yang pernah menjadi liga paling top di dunia era 90an ini mengalami penurunan di akhir era 2000an dan kembali menarik perhatian di pertengahan era 2010an. Apalagi dengan kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus tahun 2018 menjadikan Serie A menarik untuk disaksikan kembali meskipun Ronaldo kini kembali ke Inggris bersama Manchester United. 

Saat ini dunia juga masih menghadapi pandemi yang membuat finansial klub bermasalah. Untuk klub besar hal itu sepertinya tidak menjadi masalah namun untuk klub kecil yang hanya mendapatkan pendapatan dari penjualan tiket, penjualan jersey serta sponsor yang minim, hal itu akan menjadi masalah yang besar.

Semoga Chievo Verona menjadi klub Italia yang terakhir yang mengalami kebangkrutan dan semoga tradisi bangkrut bagi klub-klub Italia bisa hilang dengan menampilkan liga yang jujur dan bersih dari kecurangan. 

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat