bdadinfo.com

Kisah Peter Crouch, Si Jangkung yang Melegenda - News

Peter Crouch melakukan tarian robot setelah sukses mencetak gol ke-100 di Premier League pada tahun 2017

- Bagi penggemar sepak bola era 2000an pastinya tak akan asing dengan nama Peter Crouch. Striker jangkung yang selalu memenangi duel udara ini menghibur para penggemar sepak bola lewat aksinya dan juga selebrasi khasnya yang mengikuti gerak-gerik robot. 

Tubuh yang kurus dan tinggi badan lebih dari dua meter ini membuat Peter Crouch menjadi pemain yang unik serta paling menonjol ketika bermain di lapangan karena tinggi badannya. Ia lebih sering mencetak gol lewat kepalanya dan tak jarang menjadi penentu kemenangan di tim yang ia bela. 

Peter Crouch sudah membela 12 klub berbeda sepanjang karier sepak bola profesionalnya dari tahun 1998 hingga 2019. Ia menghabiskan karier sepak bolanya di kompetisi teratas Liga Inggris yakni Premier League dan berhasil masuk ke daftar pesepak bola yang sukses mencetak lebih dari 100 gol di Premier League pada tahun 2017. 

Peter James Crouch atau yang lebih dikenal dengan nama Peter Crouch lahir di Macclesfield, Inggris pada 30 Januari 1981. Keluarganya sempat tinggal di Singapura sebelum kembali ke Inggris dan menetap di Harrow on the hill.

Keluarga Peter Crouch adalah penggemar Chelsea dan ia sempat menjadi ball boy di Stamford Bridge di usianya yang masih 10 tahun. Ia kemudian masuk ke dalam akademi sepak bola Brentford pada tahun 1991 hingga tahun 1993 dan selanjutnya bergabung dengan akademi sepak bola Queens Park Rangers selama setahun dari 1994 hingga 1995. 

Ia kemudian melanjutkan sekolah sepak bolanya di akademi Tottenham Hotspur pada tahun 1995 hingga 1998. Crouch memulai karir profesionalnya sebagai pesepakbola pada 2 Juli 1998 dengan bergabung klub senior Tottenham Hotspur.

Namun ia belum menjalani debutnya dengan The Lilywhites. Pada tahun 2000 ia sempat dipinjamkan ke Dulwich Hamlet dan klub asal Swedia yakni IFK Hassleholm. Crouch sama sekali belum menjalani debutnya di Tottenham dan kemudian ia diboyong oleh Queens Park Rangers pada tahun 2000.

Crouch bergabung dengan QPR pada musim panas 2000 dan berhasil masuk ke dalam skuat utama klub tersebut. Namun ia tak sukses membawa QPR terlepas dari zona degradasi meskipun ia sukses mencetak 10 gol di musim pertamanya bersama QPR.

Musim selanjutnya ia diboyong oleh Portsmouth senilai 1,5 juta Pound sterling. Crouch sukses mencetak 18 gol dalam 37 penampilan di musim pertamanya bersama Portsmouth.

Pada tahun 2002 hingga 2005, Crouch membela tiga klub di antaranya Aston Villa, Norwich City, dan Southampton. Striker jangkung ini mulai menarik perhatian ketika ia memperkuat Southampton pada musim 2004/2005.

Crouch sukses mencetak 12 gol dalam 27 penampilan di Premier League bersama The Saints di musim 2004/2005. Ia sukses menjadi penentu kemenangan The Saints di musim tersebut dan berhasil membawa Southampton lolos dari zona merah. 

Berkat penampilannya yang impresif bersama Southampton, Crouch dipanggil untuk membela negaranya yakni Inggris pada tahun 2005 dan diboyong oleh Liverpool di tahun yang sama. Namun di awal-awal pertandingan bersama Liverpool ia belum menunjukan kualitasnya bersama Liverpool. 

Namun ia berhasil membantu Liverpool meraih gelar FA CUP musim 2005/2006. Ia sukses memberikan assist kepada Steven Gerrard pada laga final FA CUP kontra West Ham. 

Crouch mulai mendapatkan performa terbaiknya kembali pada musim 2006/2007. Ia berhasil membantu Liverpool sampai ke final Liga Champions di musim keduanya bersama Liverpool. Namun pada partai final Liverpool harus tunduk dengan AC Milan dan The Reds harus puas dengan status finalis saja. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat