bdadinfo.com

Gubernur Bali Tolak Timnas Israel Main di Bali, Plt Menpora: Belum Tentu 50 Tahun Lagi Dapat Kesempatan - News

Gubernur Bali Tolak Timnas Israel Main di Bali, Plt Menpora: Belum Tentu 50 Tahun Lagi Dapat Kesempatan (Kemenpora)

- Gubernur Bali menolak Timnas Israel bermain di Pulau Dewata dalam ajang Piala Dunia U-20 2023, Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy angkat suara.

Sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster memberikan surat tertanggal 14 Maret 2023 bernomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Timnas Israel untuk bermain di Bali untuk Piala Dunia U-20 2023. 

Plt Menpora Muhadjir sendiri mengaku telah menerima dan sedang mengkomunikasikannya.

Baca Juga: Tolak Israel, Gubernur Bali Kirim Surat ke Menpora, Begini Isinya

Muhadjir mengatakan, jika saat ini Kemenpora dan Gubernur bali tengah mengupayakan komunikasi perihal penolakan Timnas israel tersebut bermain di Bali. Ia berpendapat, jika kesempatan menjadi tuan rumah mungkin saja tidak akan datang 50 tahun lagi.

"Saya sudah terima dan sudah komunikasi, dan sudah diskusi. Kesimpulan saya, dan semoga kesimpulan saya sama dengan pak Gubernur bahwa, surat tersebut masih koma, pokoknya koma itu belum titik," kata Muhadjir, keterangan tertulis dikutip , Jumat, 24 Maret 2023.

Muhadjir yang juga Menko PMK tersebut menjelaskan, bahwa Indonesia yang dipercaya menjadi tuan rumah event dunia tersebut tidak bisa ditawar dan bermain-main akan hal itu. Kesempatan tersebut sangat jarang dan harus memberikan yang terbaik dalam penyelenggaraannya. 

Baca Juga: Ditanya DPR soal Naturalisasi Pemain Adalah Jangka Pendek, Plt Menpora: Perlu Langkah Komprehensif!

"Kita harus patuh terhadap konstitusi itu ya, itu tidak bisa ditawar. Karena itu bukan hanya undang-undang, melainkan undang-undang dasar yang letaknya di pembukaan pada alinea pertama," terangnya.  

"Karena itu kita tidak boleh main-main dengan itu. Tetapi  ingat kita juga menjadi bagian dari warga dunia yang sekarang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah, yang belum tentu 50 tahun lagi kita mendapatkan kesempatan ini," sambungnya.   

Ia menegaskan, jika saat ini pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Gubernur Bali. Muhadjir berujar, jika komunikasi akan terus dilakukan sampai adanya titik temu antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Pokoknya ini kan sudah merupakan kebijakan pemerintah, karena itu kita akan mencari titik temu. Karena kita menjadi tuan rumah ini kan melamar, itu harus menjadi pertimbangan. Pasti kita akan melakukan komunikasi lagi, gubernur kan bagian perpanjangan dari pemerintah," tutup Muhadjir.   

Dalam gelaran Piala Dunia U-20 ini, pemerintah dan juga PSSI telah memproyeksikan enam provinsi sebagai tempat pelaksanaan, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan Bali. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat