bdadinfo.com

FIFA Tegas Larang Ban Lengan LGBT di Qatar, Faktanya Justru Laris Manis Ludes Terjual - News

Ban Lengan Pelangi ‘OneLove’ Ludes Terjual (foto: Ist)

  – Piala Dunia 2022 di Qatar diwarnai agenda LGBT di mana beberapa pemain mengenakan ban lengan pelangi bertuliskan ‘OneLove.’

Penggunaan ban lengan pelangi tersebut tentunya menciptakan kontroversi mengingat Qatar merupakan negara yang menentang aksi homoseksualitas.

Ban lengan pelangi, yang memiliki makna untuk menyampaikan pesan toleransi, hubungan, dan perlawanan terhadap segala bentuk diskriminasi, telah menjadi isu hangat dunia semenjak FIFA mengancam beberapa kapten tim Eropa dengan memberikan kartu kuning jika mereka mengenakannya.

Baca Juga: Dilarang Berkibar di Piala Dunia 2022 Qatar, Ternyata Ini Filosofi Bendera ‘Pelangi’ Kelompok LGBT

FIFA memberikan hukuman pada siapa pun yang mendukung lesbian, gay, bisexual, transgender, dan queer (LGBTQ) di Qatar, negara di mana homoseksualitas adalah sesuatu yang ilegal.

Namun, ban lengan ‘OneLove’ yang sempat dilarang oleh FIFA untuk dikenakan di turnamen Piala Dunia 2022 tersebut justru mendadak ludes terjual.

Perusahaan di Utrecht, Belanda yang memproduksi ban lengan pelangi tersebut mengaku bahwa produknya terjual habis sebanyak 10.000 pengiriman, sebagian besar terjadi pada dua minggu terakhir.

“Permintaan melonjak tinggi selama Piala Dunia berlangsung dan semenjak FIFA mengeluarkan pernyataan untuk melarang penggunaan ban lengan tersebut di lapangan,” ujar Roland Heerkens, CEO Badge Direct BV, sebagaimana dikutip News dari Reuters.

Baca Juga: Harry Kane Batal Kenakan Ban Pelangi, Berujung Trendingnya LGBT di Twitter

Heerkens menambahkan bahwa ban lengan pelangi yang awalnya diproduksi di tahun 2020 sebagai bagian dari kampanye inklusivitas oleh Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) selama ini tidak begitu banyak terjual hingga musim panas ini.

Ban lengan tersebut memiliki desain bendera pelangi berbentuk hati dengan angka 1 ditempatkan di tengah, dikelilingi tulisan “One Love” pada kedua sisi dan frasa “football connects” di bawahnya.

Kampanye yang dilakukan KNVB merupakan aksi menentang diskriminasi yang berdasarkan ras, warna kulit, orientasi seksual, budaya, kepercayaan, kewarganegaraan, jenis kelamin, usia, dan segala bentuk diskriminasi lainnya.

Baca Juga: Ratusan Siswa SMK Bahas LGBT di Mesjid Raya Sumbar

Permintaan akan ban lengan tersebut mulai meningkat semenjak kapten tim Belgia, Denmark, Inggris, Prancis, Jerman, Norwegia, Wales, Swedia, dan Swiss memutuskan untuk memakainya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat