bdadinfo.com

Masjid Indrapura, Masjid Tertua di Asia Tenggara yang Dibangun di Reruntuhan Candi Hindu-Budha di Aceh - News

Masjid Indrapuri, Saksi Bisu Peradaban Budaya antara Hindu-Budha dengan Ajaran Islam di Aceh. (tempatwisata.pro)

- Aceh memang tidak hanya dikenal dengan peradaban dan budaya kental dengan nuansa Islam, tetapi juga bangunan Masjid yang paling ikonik bagi para wisatawan lokal maupun Mancanegara.

Tetapi bila kita melihat sejarah sebelum peradaban Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara, Pulau Sumatera merupakan pusat dari kerajaan dan juga memiliki candi untuk penganut agama Hindu-Budha.

Kali ini, kita akan menjelaskan fakta tentang salah satu Masjid yang dibangun di atas reruntuhan yang dulunya merupakan bangunan istana dan juga candi untuk umat Hindu-Budha yaitu, Masjid Indrapura.

Baca Juga: Rahimi Sutan, Tokoh di Balik Kejayaan Restoran Padang Natrabu yang Sudah Malang Melintang di Malaysia

Masjid Indrapura, adalah sebuah bangunan bersejarah bekas Istana dan candi dari Kerajaan Lamuri pada abad ke-12 Masehi, dan dulunya merupakan tempat pemujaan sebelum Agama Islam datang ke Nusantara.

Selain itu, bangunan yang berlokasi di desa Indrapuri Pasar, Kabupaten Aceh Besar ini, merupakan salah satu Masjid tertua di Aceh, bahkan sudah dikenali sebagai Masjid tertua di Asia Tenggara.

Bangunan Masjid ini, berdiri di atas tanah seluas 33.875 meter persegi, terletak di ketinggian 4.8 meter di atas permukaan laut dan berada sekitar 150 meter dari tepi Sungai Krueng, Aceh.

Baca Juga: Resto Bebek Sawah, Salah Satu Pusat Kuliner di Padang yang Cocok Dijadikan Tempat Makan Bareng Keluarga Besar

Masjid Tua Indrapuri dibangun antara tahun 1607 dan 1636, masjid ini dibangun di atas dasar bekas candi Hindu abad ke-12 dari Kerajaan Hindu Lamuri yang saat ini di Sumatera Utara.

Area tersebut dulunya, merupakan pertempuran antara Kerajaan Lamuri dengan pasukan bajak laut dari Tiongkok, dan pada akhirnya perang akhirnya dimenangkan oleh Kerajaan Lamuri.

Kemenangan ini diraih atas bantuan Meurah Johan yaitu Pangeran dari Lingga, yang kemudian kelak akan menjadikan Kerajaan Lamuri sebagai salah satu Kerajaan di Aceh yang menganut Agama Islam.

Baca Juga: Menyantap Subbet, Cemilan Khas Mentawai yang Cocok Dinikmati Bersama Semilir Angin di Pantai

Renovasi tersebut dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 1696, dan kemudian pada tahun 1879 atau lebih tepatnya pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda di Aceh.

Masjid ini memiliki arti dari nama, Indrapuri yang terdiri dari dua suku kata yakni Indra dan Puri, Indra adalah salah satu dewa dalam pantheon Hindu, sedangkan Puri bermakna tempat untuk pemujaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat