- Perkembangan kegiatan industri di Pulau Batam sebagai daerah otorita, secara tidak langsung menutup ruang bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau yang bekerja di daerah otorita Batam untuk bisa memiliki tempat tinggal.
Dibangunnya Jembatan Batam Bintan (Babin), selain menjadi ikon baru di Provinsi Kepulauan Riau diharapkan menjadi solusi alternatif bagi pekerja di kedua daerah itu.
Pulau Batam dan Bintan terletak di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan tersibuk di dunia, dan berdekatan dengan Singapura yang merupakan pusat bisnis Asia Tenggara dan dilalui jalur pelayaran dan perdagangan internasional, sehingga menjadikan posisi Batam dan Bintan sangat strategis.
Baca Juga: Inilah Mega Proyek Ambisius Jembatan Penghubung Indonesia – Malaysia, Kapan Dibangun?
Pulau Batam dan Bintan terletak di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan tersibuk di dunia dan berdekatan dengan Singapura yang merupakan pusat bisnis Asia Tenggara sebagai jalur pelayaran dan perdagangan internasional
Sehingga menjadikan posisi Batam dan Bintan sangat strategis dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan perdagangan bebas dan Pelabuhan bebas Batam Bintan dan Karimun.
Maka perlu ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
Baca Juga: Begini Perkembangan Proyek Jembatan Selat Malaka, Disebut Penyebrangan Laut Terpanjang di Dunia
Jika terus dibiarkan akan memicu meningkatnya harga lahan sehingga melemahkan daya saing Batang sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas oleh sebab itu untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan di pulau Batam.
Dapat didukung melalui pengembangan di Pulau Bintan yang memiliki luas wilayah 1776 km2 dan masih terdapat lahan yang dimungkinkan untuk pengembangan perkembangan kegiatan industri di Pulau Batam.
Diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dengan dibangunnya jembatan Batam Bintan terhadap pengembangan Pulau Bintan baik dari aspek pariwisata maupun industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Bintan.
Panjang Jembatan yang akan dibangun sepanjang 7,68 KM yaitu dari Batam sampai Tanjung Sawung sepanjang 2,12 KM.
Lalu dari Tanjung sawu sampai Bintan sepanjang 5,56 KM panjang jalan yang dibangun sepanjang kurang lebih 7 KM yaitu dari Pulau Batam 1,64 KM Pulau Tanjung sauh sepanjang 3,3 KM.
Dan pulau bintan 2,07 KM dengan total panjang Jembatan dan jalan kurang lebih 14 km.