- Pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat salah satu hal utama yang dilaporkan oleh Gubernur Mahyeldi Ansharullah kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di tengah agenda kunjungan kerja pada Rabu 25 Oktober 2023 lalu.
Mahyeldi menjelaskan bahwasanya Presiden Jokowi berencana untuk memancang tiang pertama pembangunan Flyover Sitinjau Lauik dan menghadiri Upacara Hari Bela Negara (HBN) pada Desember mendatang di Kabupaten Limapuluh Kota.
Tak hanya tentang Sitinjau Lauik, Presiden padan kunjungan kerjanya di Sumatera Barat juga meninjau Pelabuhan Teluk Tapang.
Baca Juga: Tag Heuer Hadirkan Seri Terbaru Jam Tangan Carrera Chronograph, Dipatok Rp400 Juta Gara-gara Ini
"Alhamdulillah, kunjungan Bapak Presiden hari ini ke Sumbar dapat kita manfaatkan dengan maksimal. Kita secara konkrit menyampaikan rencana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik dan pengembangan sarana pendukung Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat. Kita juga sudah berikan proposal lengkapnya kepada Bapak Presiden tadi,” ucap Mahyeldi, dikutip lagi Jumat 27 Oktober 2023.
Mahyeldi mengatakan Presiden Jokowi sangat menyambut baik laporan terkait pengembangan dan pembangunan infrastruktur di Sumbar tersebut.
Mahyeldi sangat berharap agar rencana Presiden berkunjung kembali ke Sumbar Desember nanti bisa terealisasi.
Baca Juga: Delegasi 9 Negara Pelajari Buku KIA di Padang, Mahyeldi: Sumbar Sudah Terapkan Sejak Tahun 1999
Dirinya juga berharap doa dan dukungan masyarakat agar apa yang diinginkan selama ini, yaitu Flyover Sitinjau Lauik bisa dibantu. Sekkaligus pengoptimalan penggunaan Pelabuhan Teluk Tapang dapat terealisasi.
Hal itu dikarenakan, dampaknya nanti akan langsung dirasakan oleh masyarakat Sumbar itu sendiri.
Selain dari sektor pembangunan infrastruktur, Gubernur Mahyeldi Ansharullah juga melaporkan situasi terkini sektor pertanian di Sumbar kepada Presiden Jokowi.
Jokowi disebut sangat merespons baik dan mengapresiasi perkembangan sektor pertanian dan peningkatan Nilai Tukar Pertani (NTP) di Sumbar.
Mahyeldi menjelaskan apabila fokus Pemprov Sumatera Barat di sektor pertanian didasari fakta bahwa 57 persen warga Sumbar bergantung pada sektor tersebut.