bdadinfo.com

Polsek Pauh Selidiki Penyebab 24 Warga Keracunan di Padang - News

Polsek Pauh Selidiki Penyebab 24 Warga Keracunan (IST)

- Kepolisian Sektor (Polsek) Pauh lalukan pemeriksaan terhadap pedagang bubur ayam yang diduga menyebabkan sebanyak 24 orang keracunan, Jumat 15 Desember 2023.

Diketahui 24 warga pauh tersebut dilarikan ke Rs Unand dengan keluhan yang sama yaitu pusing, mual, muntah dan diare pada kamis 14 Desember 2023.

Kapolsek Pauh AKP Nasirwan saat dihubungi mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap pedagang bubur ayam yang diduga menyebabkan keracunannya 24 warga Kecamatan Pauh termasuk juga mahasiswa Universitas Andalas.

"Iya kita sudah mintai keterangan terhadap pedagang bubur ayam tersebut," ujar AKP Nasirwan.

Baca Juga: Polisi Bekuk 2 Pemuda Penipu Pengguna Jalan di 10 Lokasi di Bukittinggi

Ia mengungkapkan, bahwa dari laporan dan keterengan dari para korban yang masuk RS Unand dengan keluhan yang sama yaitu pusing, mual, muntah dan diare, semuanya setelah memakan bubur ayam tersebut.

"Rata-rata semua yang dilarikan ke RS itu setelah memakam bubur ayam itu, namun ini masih diduga karena kita masih menunggu hasil tes labor dari Dinas Kesehatan dan BPOM," Sebutnya.

Terpisah, Staff Humas RS.UNAND RS UNAND Eva Kurniawati, Ia menyebutkan 24 warga itu masuk IGD sekira pukul 02.00 WIB dan terus berdatangan hingga malam hari.

"Mereka masuk IGD dengan keluhan yang sama yaitu mual, muntah, dan diare,"ujar Eva kurniawati saat dihubungi , Jumat 15 Desember 2023.

Eva Kurniawati mengatakan, dari 24 warga yang dilarikan ke IGD itu 10 diantaranya harus dirawat.

Baca Juga: Keren! Terpanjang di DIY, Proyek Jembatan Pandansimo Dilengkapi Teknologi Anti Gempa dan Ramah Pejalan Kaki

"10 orang saat ini masih dirawat karena imun tubuhnya melemah," ungkapnya.

Semantara itu, saat ditanyai apakah ada dugaan keracunan makanan, pihaknya belum bisa memastikan bahwa suluruh korban keracunan makanan apa tidak karena saat ini masih dalam investigasi.

"Saat ini pihak RS UNAND bersama Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta kepolisian setempat masih melakukan investigasi terkait masalah kesehatan yang dialami para korban," pungkasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat