- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi terkini Gunung Marapi di Sumatera Barat yang telah mengalami erupsi lebih dari satu bulan terakhir.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan langkah mitigasi dan memetakan dampak yang dapat terjadi jika gunungapi tersebut mengalami erupsi.
"Kita juga merekam adanya inflasi-inflasi pengembangan tubuh gunung api. Mengapa tubuh gunung api itu mengembang karena ada magma yang naik. Jadi ada indikasi bahwa apa yang naik jadi ini konsisten dengan munculnya gempa-gempa vulkanik dangkal tadi," katanya.
Baca Juga: Workshop Kepala Sekolah SD se-Kota Pariaman Digelar Dua Hari
Meskipun Gunung Marapi masih berstatus Siaga (Level III) hingga saat ini, Hendra menyampaikan bahwa gunung berapi aktif dapat mengembang saat terjadi aktivitas yang cukup signifikan, berpotensi meletus.
PVMBG memastikan tidak adanya munculnya kawah baru di puncak Gunung Marapi, hasil yang dipastikan melalui penerbangan drone atau pesawat pengintai tanpa awak ke pusat erupsi beberapa waktu lalu.
Gunung Marapi hingga saat ini terdata mengalami erupsi sebanyak 139 kali letusan dan 792 hembusan.
Pemerintah daerah setempat memutuskan untuk memperpanjang Status Siaga Darurat hingga satu bulan ke depan.
Baca Juga: Status Tanggap Bencana Gunung Marapi Diperpanjang Sebulan ke Depan, Ini Alasannya!
Pemerintah Kabupaten Agam memutuskan untuk melanjutkan masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Marapi hingga satu bulan ke depan.
Status tanggap darurat bencana akan diperpanjang mulai tanggal 25 Januari hingga 25 Februari 2024.
Keputusan ini diambil setelah hasil rapat lintas sektoral bersama pihak terkait menyimpulkan bahwa aktivitas Gunung Marapi masih berada pada level III. Oleh karena itu, status tanggap darurat perlu diperpanjang. ***