- Angka pernikahan di China tahun 2023 meningkat 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka pernikahan di China mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam 9 tahun.
Ini berbanding terbalik dengan angka pernikahan Indonesia tahun 2023 yang menurun 7,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut data yang dirilis Kementerian Urusan Sipil China, jumlah pasangan pengantin baru pada 2023 mencapai 7,68 juta.
Angka tersebut meningkat sebanyak 845 ribu pasangan dibandingkan tahun 2022.
Menurut seorang ahli demografi independen, He Yafu, alasan utama peningkatan pernikahan di tahun 2023 adalah karena banyak anak muda yang harus menunda pernikahan selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Potensi Pertumbuhan dan Pentingnya Perkebunan Sawit Indonesia dalam Industri Crude Palm Oil
“Seiring dengan berakhirnya pandemi secara bertahap, industri pernikahan telah pulih secara signifikan, dan terjadi gelombang konsumsi yang besar selama Festival Pertengahan Musim Gugur 2023 dan libur Hari Nasional,” terang He Yafu, dilansir dari bangkokpost.com.
Sebelum ini, angka pernikahan di China terus mengalami penurunan sejak tahun 2013.
Pada 2013, angka pernikahan di China mencapai angka tertinggi sepanjang masa, yakni 13,47 juta.
Baca Juga: Haiti Kacau Karena Kekerasan Geng, Jutaan Warga Terancam Kelaparan hingga Angka Penjarahan Meningkat
Ahli demografi menilai penurunan angka pernikahan di China berkaitan dengan tingginya biaya untuk membangun keluarga, ketimpangan gender, serta perubahan sikap kaum muda terhadap pernikahan.
Selain itu, tingkat kelahiran di China juga ikut menurun.