- Titik lokasi harta karun di Sumatera Utara ternyata berada di zona kerentanan gerakan tanah tinggi dan habitat terakhir orangutan Tapanuli yaitu tambang emas Martabe dikelola oleh PT Agincourt Resources yang letaknya di Sumatera Utara.
Temas Martabe ini juga cukup besar hingga mampu menghasilkan logam mulia 6 juta ton bijih setiap tahunnya.
Diketahui, tambang emas Martabe sudah beroperasi sejak tahun 2012 dan mempunyai area konsesi cukup luas, yakni sampai 130 ribu hektare.
Berbeda dengan tambang lain, Martabe memakai proses pengolahan metode Carbon-in-Leach (CIL).
Biasanya metode yang dipakai adalah Heap Leach. Carbon-in-Leach adalah metode yang sedikit mahal akan tetapi mempunyai tingkat recovery jauh lebih tinggi dalam prosesnya.
Dunia mengakui bahwa Indonesia dikenal dengan banyaknya kandungan bahan tambang yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam.
Salah satu sumber daya alam yang banyak diburu di Indonesia adalah emas. Ada beberapa lokasi areal tambang yang telah dijadikan sebagai tempat untuk mendapatkan emas dalam jumlah yang sangat fantastis.
Selain Pegunungan Grasberg yang ada di Papua sebagai tambang emas terbesar di dunia, ada pula tambang emas Martabe yang ada di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Tambang Emas Martabe jeberadaan lokasi ini ditemukan memiliki kandungan emas sejak 2008 dengan dimulainya konstruksi pertambangan emas di sana. Rencana produksi akan dilakukan sampai 2033.
Pengerjaan ini sesuai dengan adanya kontrak karya dengan pemerintah Indonesia. Luas areal tambang adalah 1.303 KM persegi.
Untuk mendukung operasi penambangan, telah diciptakan fasilitas pendukung di areal tambang. Fasilitas ini sebagian besar berada dekat dengan jalan raya trans Sumatera.
Saat ini, terdapat dua areal operasi yang berupa pit terbuka. Saat ini pun sedang dilakukan pengembangan untuk pit ketiga.