- Monumen Nasional, atau yang akrab disebut Monas, bukan hanya sekadar struktur fisik yang megah.
Ia adalah cermin dari perjalanan panjang perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, serta simbol dari semangat nasionalisme yang tak tergoyahkan.
Terletak di pusat Jakarta, Monas menjadi pusat perhatian dan menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa.
Bahkan, dari berbagai kisah bersejarah yang telah membentuk wajah Indonesia saat ini.
Pembangunan Monas dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soekarno sebagai bagian dari Proyek Mercusuar yang bertujuan untuk memperkenalkan Jakarta sebagai ibu kota yang modern dan berdampak internasional.
Melalui proses pembangunan yang panjang dan melibatkan berbagai tahapan, Monas akhirnya menjadi ikon yang mempesona dengan arsitektur yang megah.
Sejarah pembangunan Monas tidak lepas dari peran serta berbagai komite dan tim khusus yang ditunjuk oleh pemerintah.
Dengan menggelar sayembara desain, Monas akhirnya mendapatkan bentuk yang memukau yang dirancang oleh arsitek-arsitek ternama seperti Soedarsono dan Frederich Silaban.
Dimensi arsitektur Monas pun tidak hanya sekadar struktur fisik, tetapi juga memuat simbolisme yang kuat yang mencerminkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Mudik Tenang, PLN UID Sumbar Imbau Pelanggan Pastikan Token Listrik Sudah Terisi
Salah satu yang membuat Monas begitu istimewa adalah penggunaan material berharga dalam pembangunannya, termasuk penggunaan emas.
Lidah api Monas, yang menjadi salah satu ciri khas monumen tersebut, terbuat dari perunggu dan dilapisi dengan lembaran emas asli.