– Bali sebagai salah satu tujuan wisata favorit dunia akan makin mudah diakses dengan rencana pembangunan bandar udara (bandara) internasional baru.
Wacana pembangunan bandara internasional baru di Bali untuk menunjang Bandara Ngurah Rai yang telah kewalahan menerima para pelancong baik dari dalam maupun luar negeri sejatinya sudah terdengar cukup lama.
Rencanya, bandara internasional baru tersebut akan dibangun di wilayah Bali Utara, tepatnya di Buleleng. Kini, kabar terakhir, pembangunan bandara akan dilakukan di Kabutambahan.
Lokasi itu sedikit bergeser dari rencana sebelumnya, yaitu di daerah Sumberkelampok. Kedua lokasi tersebut berbatasan langsung dengan pantai utara Bali.
Berbeda dengan bandara lainnya di Indonesia, Bandara Internasional Bali Utara nantinya didesain terapung di lepas pantai Kabutambahan, Buleleng.
Bandara terapung bukan hal yang baru di dunia. Beberapa negara telah menerapkan desain bandara terapung sebelumnya, seperti Kansai Internasional Airport di Osaka Jepang.
Bandara terapung yang telah beroperasi juga dapat dijumpai di Chek Lap Kok International Airport yang berlokasi di Hong Kong.
Desain bandara terapung di Bali sengaja dilakukan dengan pertimbangan agar tidak mengganggu keseimbangan kehidupan sosioreligius masyarakat setempat.
Meski masih dalam tahap rencana, sejumlah elemen masyarakat mendukung pembangunan bandara internasional di Bali Utara ini.
Bahkan, pelingsir puri alias Bangsawan Bali juga memberikan dukungan yang diperlihatkan dengan menggelar ritual tapak pertiwi.
Ritual tersebut dikabarkan memiliki tujuan untuk meminta restu kepada leluhur dan sesuhunan supaya pelaksanaan pembangunan Bandara Internasional Bali Utara bisa segera dilakukan.
Bukan sekadar mimpi, pembangunan Bandara Internasional Bali Utara segera dilakukan dengan prosesi peletakan batu pertama yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2024 bertepatan dengan transisi pemerintahan baru.