bdadinfo.com

Joe Biden Ungkap Hubungan AS-Inggris Kokoh Meski Terjadi Ketidaksepakatan terkait Ukraina - News

Joe biden bersama PM Rishi Sunak (Sky News)

- Presiden Joe Biden menggambarkan hubungan antara Amerika Serikat dan Inggris sebagai "kokoh" meskipun adanya laporan mengenai ketidaksepakatan terkait Ukraina.

Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Rishi Sunak bahwa ia "tidak bisa bertemu dengan teman yang lebih dekat dan sekutu yang lebih besar" saat keduanya bertemu pagi ini di Downing Street.

Dia bergabung dengan perdana menteri di taman Downing Street pada awal pembicaraan mereka, setelah menyambutnya di pintu Nomor 10.

Baca Juga: Anies Baswedan Temui Inspirasi saat Ziarah ke Makam Syuhada Perang Uhud

Perdana Menteri mengatakan bahwa "sangat bagus bagi kita untuk melanjutkan percakapan kita" setelah serangkaian pertemuan tahun ini, termasuk kunjungan bulan lalu ke Washington.

Sunak mengatakan bahwa keduanya akan mempertimbangkan "bagaimana kita memperkuat kerja sama, keamanan ekonomi bersama untuk kepentingan warga negara kita".

Kedua pemimpin juga akan menghadiri pertemuan puncak NATO minggu ini di Lithuania.

Presiden Biden menegaskan, "Hubungan kita kokoh."

Baca Juga: Kepala Aliansi Militer Ungkap Presiden Turki Setuju Swedia Bergabung dengan NATO, Berikut Penjelasannya

Tak lama setelah bertemu dengan Sunak di Downing Street, Biden menuju Windsor Castle di Berkshire untuk minum teh dan berbicara dengan Raja.

Juga dikonfirmasi bahwa akan ada pertemuan "tingkat tinggi" antara Nomor 10 dan Gedung Putih pada bulan Oktober untuk "mendorong kemajuan" pada Deklarasi Atlantik - kesepakatan untuk memperkuat keamanan ekonomi sebagai respons terhadap ancaman yang semakin meningkat dari China.

Sebelumnya, Downing Street meredam laporan tentang perpecahan antara Inggris dan AS, dengan mengatakan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO akan dibahas dalam pertemuan puncak di Lithuania minggu ini.

Sementara Inggris mendukung keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut, AS menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati, dengan Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa Ukraina "belum siap" untuk menjadi anggota NATO saat ini.

Baca Juga: Eratani, Startup Agritech Berbasis Indonesia, Raih Pendanaan Awal sebesar 5,8 Juta Dolar

Ditanya tentang perbedaan pandangan tersebut, juru bicara dari Nomor 10 mengatakan: "Tentu, kami ingin mendukung Ukraina dalam proses menuju bergabung dengan aliansi tersebut, mekanisme yang tepat untuk hal tersebut akan dibahas dengan sekutu NATO."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat