bdadinfo.com

Gedung Kebudayaan Sumbar Berkonsep Kapal Kok Mangkrak, Dana 148 Miliar Begini Riwayat Pembangunannya - News

Gedung kebudayaan Sumbar berbentuk kapal kok mangkak, ternyata ini sebabnya (Instagram @menungguhujanreda)

- Pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar termasuk salah satu proyek mangkrak di Sumatera Barat ada di Kota Padang.

Pembangunan gedung yang berlokasi di pinggir Pantai Padang ini terganggu karena adanya kasus dugaan korupsi pembangunan.

Menurut keterangan Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK, dampak dari dugaan korupsi itu, negara mengalami kerugian 731 juta.

Nah bagaimana sih riwayat Gedung Kebudayaan Sumbar ini, yuk simak selengkapnya.

Baca Juga: Konsisten dalam Penegakan Perda, Wakil Walikota Padang, Ekos Albar, Apresiasi Kinerja Satpol PP Padang

Anggaran 148 miliar

Menurut informasi dari Instagram @ssc_padang, anggaran Gedung Kebudayaan Sumbar ini mencapai 148 miliar. Pembangunan gedung kebudayaan ini dimulai pada 2015.

Gubernur Sumbar kala itu, Irwan Prayitno bilang pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar ini perlu dihadirkan untuk mewadahi kreativitas masyarakat Sumbar yang energik kritik pada persoalan.

Jadi Irwan mengatakan kesenian dan kebudayaan jadi ekspresi demokratis orang minang yang egaliter.

Baca Juga: Konsisten dalam Penegakan Perda, Wakil Walikota Padang, Ekos Albar, Apresiasi Kinerja Satpol PP Padang

Rezim Gubernur Irwan Prayitno

Pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar ini dijalankan pada masa rezim Gubernur Irwan Prayitno.

Semangatnya adalah mendukung kreativitas, seni dan kebudayaan. Gedung ini juga sudah dibuatkan moto yaitu Rumahnya Para Seniman.

Gedung Kebudayaan Sumbar ini menurut rencana terdiri dari berbagai ruangan yaitu kantor pengelola, perpustakaan, ruang latihan/workshop tari, workshop drama, puisi, sandiwara, music, ruang diskusi, seminar, auditorium, gallery, ruang pameran, dan Cineplex.

Baca Juga: Deretan Proyek Paling Lama Pembangunannya di Sumbar, Ada yang Belum Selesai Sampai Sekarang?

Bentuk gedung kebudayaan ini seperti kapal dengan arsitektur modern mempertahankan kultur lokal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat