- Setelah melalui beberapa hari intensif membersihkan material longsor dan memperbaiki kerusakan akibat bencana banjir dan tanah longsor, jalur Tanjung Sani-Maninjau akhirnya berangsur-angsur mulai terbuka, Senin 17 Juli 2023.
Pada Jumat dini hari tanggal 14 Juli lalu, wilayah Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam dilanda hujan lebat yang menyebabkan jalur tersebut tertimbun akibat longsor dan banjir.
Namun, upaya pemulihan dilakukan dengan cepat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.
Salah satu titik longsor terparah, yaitu di pangkal Tanjung, jorong Pantas, saat ini tengah menjalani proses pembersihan oleh alat berat dari BPBD Provinsi.
Baca Juga: Gubernur Sumatera Barat Tambah 10 Alat Berat untuk Penanganan Bencana di Tanjung Raya Agam
Masnal, Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) yang berada di lokasi, menyampaikan bahwa diharapkan hari ini kendaraan sudah bisa melintasi jalur tersebut.
"Kita usahakan tidak beberapa jam lagi material longsor yang ada di titik ini bisa kita bersihkan, dan kita bisa segera pindah ke titik lainnya yaitu di dekat gedung SMPN 4 Tanjung Raya yang masih berada di jorong Pantas ini," ujarnya.
Pembersihan material longsor di SMPN 4 Tanjung Raya diperkirakan tidak akan memakan waktu lama.
Baca Juga: Populasi Penduduk Sedikit, SD Negeri 27 Cangkiang Agam Hanya Menerima 3 Murid Baru
"Saat ini ekskavator yang berada di pangkal Tanjung telah kami pindahkan ke titik longsor yang ada di SMPN 4 Sigiran," tambah Masnal.
Selain material longsor yang masih menumpuk di beberapa titik, warga setempat, Yoserizal, juga melaporkan bahwa aliran listrik di jorong Muko Jalan, Sarojo, dan Batunanggai belum pulih karena ada tiang listrik yang roboh.
Ketika dikonfirmasi melalui telepon, Koordinator PLTA Maninjau, Khairul Anas, mengonfirmasi bahwa beberapa wilayah atau jorong memang masih mengalami pemadaman listrik.
Baca Juga: Bupati Eka Putra Tanggapi Keluhan Masyarakat, Turun Langsung Meninjau Kondisi Beberapa Ruas Jalan
Petugas telah bekerja sejak hari kejadian bencana untuk memulihkan kondisi di lokasi tersebut, demikian kata Khairul Anas.