- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi secara resmi meluncurkan BESTiE 2023, sebuah program belajar bahasa Inggris yang diselenggarakan setiap hari Selasa melalui platform E-Learning.
Acara peluncuran ini berlangsung di Aula BPSDM Provinsi Sumbar. Wakil Gubernur, Audy Joinaldy, hadir sebagai narasumber pertama dalam acara BESTiE.
Selain itu, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumbar juga ikut hadir dalam kegiatan ini.
Baca Juga: DPD Partai Golkar Maluku: Munaslub Bukan Barang Haram, Airlangga Hartarto Juga Produk Munaslub
Tak kurang dari 400 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti kegiatan BESTiE melalui Zoom dengan format e-learning.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi memberikan apresiasi terhadap inisiatif BPSDM Provinsi Sumbar yang menggelar BESTiE sebagai upaya meningkatkan kompetensi bahasa Inggris para ASN di wilayah Sumbar, terutama dalam bidang teknis bahasa Inggris.
"Saya ingin mengingatkan seluruh ASN tentang pentingnya terus belajar, karena belajar adalah tanggung jawab kita sebagai manusia sepanjang hidup," kata Mahyeldi dari Youtube Kominfo Sumbar.
Baca Juga: Nyeri Sendi Gejala Awal Asam Urat? Inilah Pertanda Asam Urat yang Sering Dialami Banyak Orang
Selain itu, Gubernur yang akrab disapa Buya juga mengungkapkan bahwa salah satu langkah untuk mencapai SMART ASN adalah memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Hal ini karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memfasilitasi kerjasama dengan negara-negara lain, terutama dalam sektor pariwisata, ekspor-impor, dan bidang lainnya.
Sebelum acara peluncuran BESTiE, Gubernur Sumbar berharap agar para ASN dapat aktif mengikuti kegiatan BESTiE agar kemampuan berbahasa Inggris mereka meningkat.
Baca Juga: Sofyan Amrabat Sudah Packing, Siap Meluncur ke MU
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, yang menjadi narasumber pada acara tersebut, juga menyampaikan kepada seluruh peserta mengenai manfaat bahasa Inggris bagi ASN.
Antara lain, kemampuan bahasa Inggris akan memudahkan komunikasi, mempermudah dalam membaca jurnal internasional sebagai referensi, mendukung penggunaan teknologi, dan memungkinkan keterlibatan dalam kegiatan berskala internasional.