bdadinfo.com

5 Peribahasa Terkenal Minang dan Maknanya, Bisa Jadi Prinsip, Pegangan Hidup dan Nasihat Bijak - News

Ilustrasi gadis Minang    (pinhome.id)




- Peribahasa merupakan susunan kalimat atau kata-kata yang memiliki makna mendalam. Masyarakat Minang juga memiliki peribahasa yang terkenal dan bermakna.

Beberapa diantaranya sudah sangat familiar didengarkan oleh kita, namun ada beberapa peribahasa yang belum pernah kita dengar atau ketahui sebelumnya.

Peribahasa sendiri kerap digunakan oleh masyarakat kita untuk menasihati, atau memberikan perumpaan atau bisa memberikan penggambaran akan makna tertentu.

Baca Juga: Sosok Bos Asal Sumatera Utara yang Sedang Bangun Kerajaan Bisnis di Batam, Sudah Beli Tanah 12 Hektare

Masyarakat Minang sendiri memiliki banyak sekali nasihat berupa peribahasa. Namun kini kita akan bahas 5 peribahasa diantara adalah sebagai berikut.

1. Duduak Sahamparan, Makan Saedangan

Dalam Bahasa Indonesia, perkataan tersebut bisa disebutkan dengan kalimat Duduk Sehamparan, Makan Sehidangan.

Masyarakat Minang dikenal memiliki rasa yang kuat dengan asal-usulnya, atau dalam bahasa kekinian, Minang Pride. Hal inilah yang membuat masyarakat Minang memiliki rasa persaudaraan yang kuat.

Baca Juga: 15 Tempat Snorkeling di Sumatera, No 9 dan 12 Bikin Cuci Mata Sama Keindahan Alam Bawah Lautnya!

Kekuatan itulah yang medasari peribahasa ini, yaitu duduk dan makan bersama-sama.

Makna dari peribaha tersebut adalah, kita sebagai manusia haruslah memiliki jiwa saling tolong-menolong bahkan hal tersebut sangat diwajibkan.


2. Makan Katan Indak Ba Karambia

Dalam Bahasa Indonesia, kira-kira artinya adalah Tidak Pernah Mendapatkan Pelayanan Baik.

Baca Juga: Progres Jalan Tol Padang-Sicincin Jika Rampung, Masyarakat Sumbar Bakal ‘Kecipratan’ Banyak Manfaat ini Loh

Masyarakat Minang dikenal sebagai Bangsa yang suka berdagang atau berbisnis. Hal ini yang mendasari bahwa pelayanan menjadi hal yang sangat penting dalam melakukan bisnis.

Banyaknya masayarakat Minang yang berprofesi sebagai pebisnis juga membuat peribahasa ini menjadi pegangan agar para pengusaha memberikan pelayanan yang baik kepada customer.


3. Baraja ka Nan Manang, Mancontoh ka nan Sudah

Arti dari peribahasa ini adalah Belajarlah dari mereka yang telah sukses, ambil hikmah dan kegagalan pengalaman mereka.

Baca Juga: Puji Kejurda Esports, Wali Kota Padang Panjang Imbau Atlet Terus Asah Kemampuan

Masyarakat Minang dibekali dengan berbagai kemampuan dan wawasan sebelum terjun menjadi perantau ataupun pedagang di kemudian hari.

Salah satu makna dari peribaha ini adalah kesuksesan butuh perjuangan. Sebelum meraih kesuksesan adakalanya kita harus merasakan kegagalan terlebih dahulu.

Maka, belajarlah dari kegagalan yang kita alami atau dari orang-orang yang kita amati, karena sesungguhnya kegagalan adalah awal dari kesuksesan.


4. Tiado Rotan akapun Jadi, Tiado Kayu Janjang Dikapiang

Dalam bahasa Indonesia arti dari peribahasa tersebut adalah Tidak Ada Rotan Akarpun Jadi, Tidak Ada Kayu, Tanggapun Dibelah.

Baca Juga: Asal Usul Munculnya Suku Batak di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun yang Lalu

Peribahasa ini mungkin sudah sangat familiar kita dengarkan. Namun siapa sangka dalam adat Minang pun ada peribahas tersebut.

Kutipan tersebut memiliki makna agar kita dapat memanfaatkan apapun yang ada meskipun hal tersebut sangat kecil sifatnya.

Dalam budaya Minang, setiap orang yang sukses tidak serta-merta sukses begitu saja namun dengan usaha dan perjuangan yang berat.


5. Dimana Bumi Dipijak Disinan Langik Dijunjuang

Peribahasa ini memiliki arti Dimana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung.

Peribahasa ini tentu saja sudah sangat familiar di Indonesia. Makna dari peribahasa ini juga cukup dalam, yaitu agar kita menghormati dan mengikuti budaya setempat.

Baca Juga: Agung Afif, Perantau Minangkabau Sukses Punya 60 Kapal Pinisi hingga Jadi Konsultan Pariwisata Arab Saudi

Dengan kata lain, kita sebagai manusia harus bisa beradaptasi di manapun kita berada, salah satunya dengan menghargai dan menghormati budaya setempat.

Hal ini rupanya menjadi prinsip yang dipegang oleh masyarakat Minang sehingga banyak sekali orang Minang dimanapun kita berada. ****

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat