bdadinfo.com

Arti Nama Pulo Brayan, Hamparan Perak dan Johor, Nomor 1 Paling Ramai dan Sibuk di Kota Medan Zaman Belanda - News

Arti Nama Pulo Brayan, Hamparanperak dan Johor, Nomor. 1 Paling Ramai dan Sibuk di Kota Medan Zaman Belanda

- Ternyata ada 3 daerah di kota Medan yaitu Polonia, Marelan dan Helvetia yang semua penamaannya dipengaruhi oleh kehadiran Belanda dan orang-orang Eropa, terutama saat pembukaan perkebunan tembakau Deli.

Di video kali ini kita mencoba menceritakan nama-nama daerah yang penamaannya terjadi di zaman jauh sebelum kedatangan Belanda.

Artinya nama-nama daerah itu diambil dari hikayat atau cerita rakyat maupun dari cerita kerajaan di masa lalu yang telah dituliskan oleh para Sejarawan terdahulu.

Baca Juga: Asal Usul Preman di Kota Medan Sampai Jadi Icon, Dulu Ada Pasukan Cap Kampak Seperti di Film-film Hongkong

3 nama daerah yang akan kami ceritakan adalah Pulo Brayan, Hamparan Perak dan Johor.

1. Pulau Brayan

Arti Nama Pulo Brayan, Hamparanperak dan Johor, Nomor. 1 Paling Ramai dan Sibuk di Kota Medan Zaman Belanda
Arti Nama Pulo Brayan, Hamparanperak dan Johor, Nomor. 1 Paling Ramai dan Sibuk di Kota Medan Zaman Belanda

Pulau Brayan adalah daerah paling ramai dan paling sibuk di kota Medan. Sejak zaman Belanda daerah ini menjadi daerah penting untuk jalur lintas ke Belawan

Baik melalui darat sungai dan dengan kereta api selain menjadi jalur lintas Pulau Brayan merupakan pusat perdagangan.

Baca Juga: Rumah Makan Sinar Pagi, Rekomendasi Tempat Sarapan di Medan yang Legendaris: Sudah ada Sejak 1950-an

Bagaimana sejarah pulau Brayan mari kita simak dalam bahasa Melayu Pulau Brayan berasal dari dua kata yaitu pulau dan berayun.

Apabila kedu kata itu digabungkan berarti mempunyai makna pulau yang berayun konon dahulu perdagangan dilakukan melalui transportasi air.

Dengan menggunakan kapal kapal yang berlayar itu melalui aliran Sungai Deli Pada masa itu jalur perdagangan yang melintasi daerah.

Pulau Brayan sekarang menjadi jalur perdagangan yang sangat sibuk arus air yang mengalir ke muara sungai membawa material berupa pasir dan endapan lumpur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat