bdadinfo.com

Kisah Luca Toni, Penyerang Terbaik yang Pernah Dimiliki Italia - News

Luca Toni bersama Italia pada Piala Dunia 2006

- Penggemar sepak bola era 2000an mungkin tak akan asing ketika mendengar nama Luca Toni. Striker jangkung asal Italia tersebut berhasil menghibur para penggemar sepak bola lewat aksinya yang memukau.

Luca Toni sudah membela 15 klub semasa ia menjalani karir sebagai pesepak bola profesional. Ia pun berhasil membantu timnas Italia untuk meraih gelar keempat Piala Dunia pada Piala Dunia 2006. 

Luca Toni adalah penyerang klasik yang unggul dalam perebutan bola di udara dan buas di depan gawang lawan. Ia adalah seorang striker murni dan haus gol. Kini sudah jarang striker yang mempunyai ciri khas permainan seperti Luca Toni. 

Penyerang klasik dan terhebat yang pernah dimiliki oleh Italia ini lahir di Pavullo nel Frignano, Italia pada 26 Mei 1977. Toni memulai karir sepak bolanya pada tahun 1991 dengan bergabung bersama akademi klub Modena.

Toni yang saat itu masih berusia 14 tahun ketika bergabung dengan Modena terus menunjukan performa terbaiknya hingga ia dipercaya untuk memperkuat klub senior Modena pada tahun 1994. Ia mulai menikmati karir sebagai pesepak bola profesional pada tahun 1994 meskipun hanya membela tim kecil yang berkompetisi di Serie B. 

Pada tahun 1994 hingga 2003, Luca Toni masih membela klub-klub kecil sambil berharap ada klub besar yang tertarik untuk merekrutnya. Setelah hengkang dari klub Modena, Toni kemudian bergabung dengan klub-klub kecil seperti Empoli, Fiorenzuola, Lodigiani, Treviso, Vicenza, dan Brescia.

Penyerang dengan tinggi badan 193cm ini kemudian memilih untuk bergabung dengan Palermo pada tahun 2003. Klub tersebut sangat berambisi untuk bisa kembali berkompetisi di Serie A dan oleh karena itu pihak tim memboyong Toni dari Brescia. 

Keputusan Palermo untuk merekrut Luca Toni sangat tepat karena ia sukses membawa kembali Palermo ke Serie A pada musim 2004/2005 setelah klub teersebut absen berkompetisi di Serie A selama 30 tahun. Ia sukses mencetak 30 gol untuk Palermo yang saat itu masih berkompetisi di Serie B. 

Penampilannya yang impresif bersama Palermo membuat timnas Italia memasukan namanya ke dalam skuat. Ia terus menampilkan permainan yang apik dan berhasil membantu Palermo menjalani pertandingan kualifikasi Liga Eropa pada musim keduanya bersama I Rosanero. 

Namun penyerang jangkung ini memutuskan untuk bergabung dengan kub yang lebih baik yakni Fiorentina pada tahun 2005. Para penggemar Palermo menyebut Luca Toni sebagai seorang pengkhianat karena ia hengkang dari tim yang membuatnya menjadi striker paling moncer saat itu.

Kompetisi musim 2005/2006 menjadi musim pertama bagi Luca Toni membela tim yang berasal dari kota Florence tersebut. Ia tak menghiraukan cacian yang dilontarkan oleh para fansnya dulu di Palermo dan terus menunjukan hasil positif untuk dirinya dan Fiorentina pada musim tersebut.

Luca Toni berhasil mencatatkan 31 gol di musim pertamanya bersama Fiorentina dan mampu membantu La Viola finish di posisi 3. Namun skandal Calciopoli yang terungkap pada pertengahan tahun 2006 memaksa Fiorentina turun ke posisi 6 dengan pengurangan 15 poin karena La Viola menjadi salah satu tim yang terkait dalam skandal haram sepak bola Italia tersebut. 

Kejadian tersebut membuat Fiorentina gagal tampil di Champions League musim 2006/2007 dan hampir membuat Luca Toni hengkang. Namun Piala Dunia 2006 adalah penyelamat untuk Fiorentina karena berkat gelaran sepak bola bergengsi tersebut Luca Toni mengurungkan niatnya untuk hengkang dari La Viola dan memfokuskan untuk membantu timnas Italia di Piala Dunia 2006.

Marcello Lippi, Pelatih Timnas Italia saat itu memutuskan untuk memanggil Luca Toni untuk bisa membela Azzurri pada Piala Dunia 2006. Ia tampil dengan cukup baik dan hanya absen sekali membela timnas Italia pada Piala Dunia 2006 ketika Italia berhadapan dengan Republik Ceko pada laga terakhir di fase grup. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat