- Ciletuh - Palabuhanratu UNESCO Global Geopark, terletak di bagian barat Kabupaten Sukabumi, Pulau Jawa, Indonesia, adalah tempat yang membanggakan dan merayakan kekayaan alam yang luar biasa.
Berperan penting dalam mengawetkan dan mempromosikan keanekaragaman geologi yang jarang terjadi, geopark ini menjadi bukti hidup dari proses-proses geologis yang menakjubkan.
Tempat ini berada di perbatasan zona tektonik yang aktif, khususnya di zona subduksi antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia, yang menjadi panggung bagi peristiwa geologi monumental.
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Karst Zamrud di Khatulistiwa: Taman Geopark Global UNESCO Raja Ampat
Dalam geopark ini, kita dapat menjelajahi tiga zona geologis utama yang mengungkapkan kisah panjang tentang evolusi alam: zona batuan yang terangkat akibat subduksi, keelokan Dataran Tinggi Jampang, dan zona magma purba yang telah mengalami perubahan dan transformasi.
Setiap langkah di dalam wilayah Ciletuh - Palabuhanratu UNESCO Global Geopark terasa seperti perjalanan melintasi waktu geologis yang panjang.
Jejak-jejak dari proses subduksi yang serupa dengan yang terjadi jutaan tahun yang lalu terlihat jelas pada formasi batuan yang ada di sini, khususnya pada masa Kretaseus.
Formasi batuan ini, yang terdiri dari ofiolit, batuan metamorf, serta kompleks mélange, menjadi saksi sejarah tentang pembentukan Jawa Barat.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Tektonik: Studi Geologi di Gunung Sewu UNESCO Global Geopark
Lebih lanjut, peristiwa pengangkatan selama Oligosen-Miosen Awal membentuk Dataran Tinggi Jampang yang megah, sementara perubahan tektonik pada masa Miosen-Pliosen menciptakan air terjun yang mengagumkan dan amfiteater alami yang menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Namun demikian, keindahan alamnya bukanlah satu-satunya yang ditawarkan oleh Ciletuh - Palabuhanratu UNESCO Global Geopark.
Di sini, kita juga akan menemukan kisah menarik tentang evolusi geologis.
Setiap formasi batuan dan lapisan tanah menyimpan cerita panjang tentang bagaimana Pulau Jawa bagian barat ini telah terbentuk dan berubah selama berjuta-juta tahun.
Proses pelapukan dan abrasi yang terjadi selama berabad-abad telah membentuk formasi batuan yang unik, termasuk beberapa yang menyerupai bentuk hewan.
Baca Juga: Inklusi Rumah Tangga: Membangun Kesejahteraan Bersama Melalui Program RITTA di Prabumulih