bdadinfo.com

Tasyakuran Milad 33 Tahun Islamic Center Al Quds, Menjawab Tantangan Dakwah Era 80-an - News

Rajut kebersamaan di  Tasyakuran Milad 33 Tahun Islamic Center Al Quds, Padang.  ist

- Tantangan dakwah saat ini berbeda dengan di era 1980-an. Di sekitar tahun 1980-an, mahasiswa berbusana muslim, terutama perempuan berbusana muslimah, jarang dan terlihat “aneh”.

Begitu pula dosen kampus umum yang shalat ke masjid, terlihat “aneh” oleh sebagian kalangan saat itu.

"Jauh berbeda dengan saat ini. Saat ini, perempuan muslimah sudah biasa berbusana muslimah ke kampus dan sudah lazim. Demikian juga dosen, lazim shalat ke masjid," papar Drs. Asrul Lukman, MM, Apt, Panitia Pembangunan Gedung Islamic Centre Al Quds, didampingi Prof. Hendri.

Baca Juga: Laznas Dewan Da'wah Salurkan Lagi Bantuan Bencana di Kota Padang

Sejarah itu dipaparkan dalam Tasyakuran Milad Tasyakkur 33 tahun Islamic Centre Al Quds (15 September 1990-15 September 20230) di Gedung Islamic Centre, Padang, Ahad (17/09/2023).

Di tahun 1986-1987, Asrul Lukman bersama Hendri maupun beberapa mahasiswa saat itu menggiatkan kajian ilmiah di Masjid Al Azhar IKIP Padang. Namun saat itu, kegiatan-kegiatan seperti itu tidak semudah saat ini. Perlu banyak ijin-ijin ke banyak pihak, bahkan ke aparat keamanan, katanya.

"Bahkan pernah ada kejadian saat itu, kegiatan kajian keislaman dibubarkan di masjid Al Azhar," tambah Raudhati Ruslan (Ketua Muslimat Dewan Da’wah Sumbar) mengenang masa sulit itu.

Raudhati saat itu adalah mahasiswi dari Fakultas Peternakan Unand. Ia juga mengenang saat itu, wanita berjilbab belum seperti saat ini.

Dengan kondisi susahnya mencari tempat untuk belajar dan diskusi tentang keislaman saat itu, akhirnya mahasiswa (Asrul Lukman, Hendri dkk) melapor ke abah M. Natsir. Pada akhirnya dibelilah tanah di Air Tawar Barat yang dekat dengan kampus IKIP Padang dan Universitas Andalas saat itu.

“Di atas tanah inilah dibangun Gedung Islamic Centre Al Quds dan diresmikan pada tanggal 15 September 1990 oleh Abah M. Natsir”, ujar Asrul Lukman.

Prof. Hendri, Dosen FT UNP menambahkan, dulu berdiskusi keislaman sedemikian susah. Saat ini generasi muda mesti bersyukur sebab sudah ada tempat berdiskusi keislaman di Islamic Centre Al Quds.

Sementara itu, H. Anisral, pembina santri Islamic Centre menyatakan, sudah banyak alumni Islamic Centre Al Quds yang berkiprah di berbagai bidang, termasuk di antaranya alm. Husni Kamil Manik, yang pernah menjadi Ketua KPU RI.

Ahmad Kosasih, Anggota Majelis Syuro Dewan Da’wah Sumbar, mendorong agar generasi saat ini tidak hanya men-genang jasa M. Natsir, tetapi perlu meneladani pemikiran, perbuatan, maupun penampilannya yang bersahaja, ujar Ahmad Kosasih, Dosen UNP tersebut.

Senada dengan itu, Prof. Yaswirman, Ketua Dewan Da’wah Sumbar, mengajak generasi muda muslim untuk belajar memahami siapa M. Natsir, siapa Buya Hamka, agar kelak dapat meneladaninya, ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat