bdadinfo.com

Unik dan Menarik! Ada Mapel Keminangkabauan di Kota Padang - News

Pencanang pemberlakuan Mapel Keminangkabauan.  Ada nilai filosofi dibalik  setiap atraksi. (dok. Prokopim Pdg).

HARIANHAKUAN.COM- Keminangkabauan mejadi mata pelajaran yang resmi dilaksanakan mulai pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD hingga SMP di Kota Padang, Sumatera Barat.

Sebagaimana diketahui, Kota Padang adalah kawasan utama  Ranah Minang yang dikenal sebagai Minangkabau. Inilah Ibukota Provinsi Sumatera Barat.

Minangkabau memiliki filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-BSK).  Ini menjadi akar budaya dan jati diri masyarakat Minang, kapan dan di manapun mereka berdomisili.

Baca Juga: Takjub! Pembangunan Bandara Anti Gempa Pakai Nama Etnis Ternyata Ada di Sumatera Barat

Atas kesepakatan bulat bersama niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan semua elemen yang bersatu padu, maka dicanangkahlah penerapan mata pelajaran Keminangkabauan.

Pencanangan dilaksanakan Wali Kota Padang, Hendri Septa bersama niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, Kedis Pendidikan dan Kebudayaan Yopi Krislova serta semua elemen pada Selasa, 19 September 2023 di Galanggang Balaikota, Aia Pacah.

Wali Kota juga menyatakan, sesuai dengan arahan Presiden melalui Kemendikbudristek, bahwa di setiap daerah mempunyai muatan lokal yang harus ditonjolkan.

"Maka sekarang pembelajaran mata pelajaran atau muatan lokal Keminangkabauan dicanangkan. Insya Allah akan kita kenalkan budaya Minangkabau seperti berpantun, makan bajamba dan semua yang terkait dengan budaya Minangkabau kepada generasi," kata Wako.

Menurut Wako, ini adakah satu cara membentengi generasi saat ini. Dimulai dari pengenalan adat istiadat serta warisan budaya, sehingga melahirkan generasi yang soleh dan soleha sekaligus membanggakan bangsa.

Selain itu, Wako Hendri Septa menilai hal ini juga menjadi keunggulan dan kearifan lokal yang bisa 'globaly' atau mendunia.

Seperti diketahui, yang menjadi magnet dari kecendrungan kunjungan wisatawan macanegara keberbagai negara saat ini tidak lagi sebatas memenuhi hasrat melihat pesona alam atau pakaian adat, pencak silat atauatraksi dan aksi tradisonal lainnya atau keunikan lokal semata.

Lebih dari sekedar itu, mereka didorong oleh keinginan mencari tahu nilai-nilai filofis yang terkandung di dalamnya, hal yang amat dibutuhkan mereka dalam menjawab dampak lain dari era serba berkemuajuan.

Hal yang hingga tak terjawab oleh kecangihan teknologi sekalipun. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat