bdadinfo.com

Mantap! Mega Proyek Pembangunan Jalan Perbatasan Indonesia - Timor Leste Terus Dikebut, Kini Terbentang 292 Km - News

Mega Proyek Pembangunan Jalan Perbatasan Indonesia - Timor Leste Telah Terbentang 292 Km (Kementerian PUPR)

- Mega Proyek pembangunan jalan perbatasan darat Indonesia - Timor Leste di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berlanjut.

Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) telah menyelesaikan 292 km dari total panjang jalan.

Jalan Perbatasan Darat Indonesia - Timor Leste yang telah selesai terdiri atas sebanyak 179 km terletak di ruas Sabuk Merah Sektor Timur, dengan tambahan enam ruas Sabuk Merah Sektor Barat sepanjang 113 km.

Baca Juga: Fantastis! Hingga Awal Oktober 2023, 170 PSN Telah Diselesaikan dengan Dana Investasi Capai Triliunan!

Sementara itu, dua ruas lainnya, Oenak—Saenam—Nunpo (Haumeniana), sepanjang 34 km, masih dalam proses konstruksi.

Wilayah perbatasan daratan NTT dikenal sebagai Sabuk Merah, dinamai demikian karena TNI pada saat Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia menandai peta perbatasan dengan garis berwarna merah.

Pembangunan jalan ini tidak hanya memperkuat pertahanan daratan NKRI sebagai negara perbatasan dengan Timor Leste, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas masyarakat di NTT.

Baca Juga: Dikabarkan Sempat Hilang, Mentan Syahrul Yasin Limpo Laporkan KPK Atas Dugaan Pemerasan, Begini Kronologinya

Sebelum Mega Proyek jalan ini dibangun, masyarakat NTT harus berjalan kaki selama dua hingga tiga hari untuk mencapai kabupaten/kota terdekat karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan.

Kini, dengan adanya jalan tersebut, waktu perjalanan telah dipersingkat menjadi satu hingga dua jam, memudahkan mobilitas masyarakat.

Selain itu, BPJN NTT juga membangun 42 jembatan di ruas Sabuk Merah Sektor Timur dan 38 jembatan di ruas Sabuk Merah Sektor Barat.

Baca Juga: Ada Tanfoglio hingga S&W, Baintelkam Polri Turun Tangan Periksa 12 Senjata Api yang Diduga Milik Mentan SYL

Hal ini tentunya menjadi solusi mengatasi masalah isolasi dan kesulitan menyeberangi sungai pada musim hujan setiap tahunnya.

Pembangunan jalan perbatasan ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga NTT, tetapi juga meningkatkan pergerakan penjualan ikan dari masyarakat desa ke kota.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat