bdadinfo.com

Jepang Minggir Dulu! Ini Alasan Jokowi Pilih China Untuk Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung - News

Jepang Minggir Dulu! Ini Alasan Jokowi Pilih China Untuk Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung/Instagram


- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta Timur pada Senin, 2 Oktober 2023.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini mendapat berbagai atensi dari berbagai pihak. Tidak hanya masyarakat Indonesia, melainkan berhasil menjadi sorotan media asing.

Hal itu tidak lain karena proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini melibatkan investor dari negeri tirai bambu yaitu China.

Baca Juga: Sudah 'Akrab' dengan Tugas DPR, Febri Hendri Mantap Nyaleg ke Senayan dengan Dapil Sumbar 1

Seperti diketahui bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dengan China.

Proyek ini merupakan sebuah tonggak sejarah penting dalam upaya Indonesia untuk memajukan pembangunan infrastrukturnya.

Namun yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa Pemerintah Indonesia memberikan proyek ini kepada China bukan Jepang?

Padahal Jepang sendiri merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia sejak tahun 1967. Bahkan terdapat sejumlah proyek besar yang dikerjakan oleh Jepang.

Baca Juga: Sebelum Jokowi Pensiun Jadi Presiden, 2024 Bakal Ada 25 PSN yang Bakal Rampung, Nilainya Ratusan Triliun!

Alih-alih memberikan kepercayaan lagi terhadap Jepang, Presiden Jokowi justru memilih China untuk menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tentunya sebelum Presiden Jokowi memutuskan hal tersebut, kedua negara itu baik China maupun Jepang telah memberikan proposal untuk proyek KCJB kepada Pemerintah Indonesia.

Awalnya Jepang memainkan peran penting dalam rencana pengembangan jalur kereta cepat ini. Di mana Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan studi kelayakan komprehensif untuk proyek tersebut.

Baca Juga: Kenapa Suka Deg-degan Ya? Bahaya Gak? Yuk Cari Tahu Penyebabnya!

Namun seiring dengan pergantian kepemimpinan di Indonesia, arah proyek tersebut mengalami transformasi.

Pada masa Presiden Jokowi, Jepang tak lagi menjadi fokus utama untuk melanjutkan pembangunan kereta api berkecepatan tinggi ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat